Putri Nasution: Apa Kepentingan Film G30S/PKI Dibuat Ulang?

Hendrianti Saharah Nasution, putri Jenderal AH Nasution.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Fajar GM

VIVA.co.id – Keluarga Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, tak setuju dengan wacana pembuatan ulang film Pemberontakan G30S/PKI. Jenderal Besar Abdul Haris Nasution nyaris menjadi korban peristiwa G30S/PKI di Jakarta, pada 30 September 1965.

Fadli Zon Pamer Karikatur Kekejaman PKI Habisi Dewan Jenderal

Hendrianti Saharah Nasution, putri Jenderal AH Nasution yang saat ini telah berumur 65 tahun, menyampaikan film asli yang dibuat pada 1984, telah cukup menggambarkan dengan nyata peristiwa yang terjadi pada 52 tahun lalu itu.

"Kalau saya secara pribadi, tidak setuju," ujar Yanti, sapaannya, di bekas kediamannya yang saat ini telah menjadi Museum AH Nasution, Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, Sabtu, 30 September 2017.

Soal Nonton Film G30S/PKI, Ridwan Kamil: Kita Sedang Situasi COVID-19

Yanti mengaku tak ingin pesan yang telah berhasil disampaikan oleh film yang lama, menjadi terdistorsi jika film diperbaharui. Dia pun bertanya mengapa film tersebut mesti dibuat ulang. "Saya rasa tolong lah, yang menyuruh itu memikirkan sekali lagi, kepentingannya untuk apa," ujar Yanti 

Menurut Yanti, Presiden RI Joko Widodo pasti memiliki alasan dengan menyatakan bahwa film harus disesuaikan untuk generasi milenial. Namun, Yanti yang juga turut ada di lokasi saat Gerakan 30 September mencoba membunuh ayahnya, menyatakan bahwa film versi asli, telah cukup menggambarkan kejadian di malam 30 September 1965.

Pesan Putra DN Aidit ke Presidium KAMI: Kalau Mau Nyapres Buat Partai

"Kalau saya bilang, film yang versi lama itu asli ya," ujar Yanti.

Ilustrasi GP30S/PKI

Pusat Studi Pancasila UGM Usul Sejarah G30S Diriset Ulang Mendalam

Buku pelajaran sekolah dinilai perlu merujuk ke riset bermutu tinggi.

img_title
VIVA.co.id
6 Oktober 2020