- VIVA.co.id/Agus Rahmat
VIVA.co.id – Presiden Joko Widodo meminta semua pihak dapat menjaga kedamaian stabilitas nasional menjelang masuknya tahun politik 2018-2019. Hal itu diungkapkan Jokowi saat rapat di Istana beberapa waktu lalu.
"Jelas sekali bahwa presiden mengharapkan supaya kondisi nasional menjelang pemilukada dan presiden 2019 ataupun semua kegitan politik nasional jangan membuat kegaduhan. Yang menyebabkan pemilukada dan pilpres ini terganggu," kata Menko Polhukam Wiranto di kantornya, Jakarta, Selasa 3 Oktober 2017.
Dia menjelaskan, dalam pelaksanaan pesta demokrasi, masyarakat butuh suasana teduh agar dapat menentukan dengan tenang, sepenuh hati, dan pertimbangan matang terhadap calon pemimpinnya kelak.
"Sebagai kepala negara yang bertanggung jawab pembangunan nasional mengharapakan agar kita dapat memelihara kondisi politik nasional secara sungguh-sungguh. Agar terjadi dengan kondisi yang aman dan tentram. Agar kondisi demokrasi berjalan dengan baik," ujarnya.
Lanjut Wiranto, Presiden Jokowi memerintahkan jajaran Kabinet Kerja dapat menjaga kondisi kedamaian nasional. Menjelang pelaksanaan Pilkada Serentak 2018 dan Pemilu 2019.
Yakni kondisi yang aman, damai, dan tenang sehingga memberi warna secara keseluruhan kepada masyarakat."Saya kira itu hal-hal yang harus kita simak bersama," tutur Wiranto.
Nasib Jokowi di PDIP, Kaesang Pangarep Tidak Ingin Ikut Campur: Itu Urusan Partai Lain
Kaesang Pangarep, Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia, tidak ingin ikut campur terkait posisi Presiden Jokowi di PDIP. Termasuk nasib kakaknya, Gibran Rakabuming Raka
