Giring Nidji Bicara soal Bahaya Laten Komunisme

Giring Ganesha Djumaryo alias Giring Nidji bicara soal bahaya laten komunisme dalam sebuah forum diskusi Partai Solidaritas Indonesia Jawa Barat di Bandung pada Rabu, 4 September 2017.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Adi Suparman

VIVA.co.id - Giring Ganesha Djumaryo alias Giring Nidji bicara soal bahaya laten komunisme dalam sebuah forum diskusi Partai Solidaritas Indonesia Jawa Barat di Bandung, Rabu, 4 September 2017.

Mantan vokalis grup musik Nidji itu mula-mula menjelaskan bahwa sekarang banyak pihak yang ingin mengubah dasar negara Pancasila dengan paham lain. "Contohnya, komunisme. Jangan sampai komunisme ini tumbuh," katanya, tanpa merinci tanda-tanda kebangkitan ideologi turunan sosialisme itu.

Satu hal yang diyakini Giring ialah komunisme tak lagi relevan dengan perkembangan zaman sekarang yang mengutamakan sistem demokrasi. Maka, katanya, "kalau ada yang ingin mengganti demokrasi dengan komunisme, itu waspada."

Dia menyamakan komunisme dengan ideologi khilafah (pemerintahan Islam sedunia) yang digelorakan Hizbut Tahrir Indonesia. Organisasi itu, katanya, sama dengan komunisme yang ingin mengganti Pancasila dengan khilafah, sehingga pemerintah membubarkannya. "HTI kemarin, itu sama saja, kan. Mereka tidak pro demokrasi. Harus waspada."

Calon legislator

Giring berharap PSI bisa aktif berkontribusi untuk mempersiapkan potensi demografi disambut responsif. Kader PSI mesti ikut terlibat menjaga demokrasi tumbuh. 

Dia menolak membicarakan peluangnya menjadi calon legislator pada Pemilu tahun 2019 setelah bergabung dengan PSI. Dia hanya mengingatkan sudah lima belas tahun berkarier di dunia hiburan, terutama musik. "Sekarang izinkan saya untuk mengabdi," katanya.

Giring telah mendeklarasikan diri bergabung dengan PSI. Dia mengaku ada satu sosok yang sangat berjasa dalam keputusannya untuk terjun langsung ke politik praktis, yaitu Isyana Bagoes Oka, mantan jurnalis yang kini Ketua Dewan Pimpinan Pusat PSI. Giring menyebut Isyana sebagai mentornya dalam politik.

Fadli Zon: Harus Tetap Waspada dengan Gerakan Komunisme

"Isyana adalah salah satu orang yang ngeyakinin gue, 'Lo sebagai orang muda harus maju bangun negeri ini', begitu katanya waktu itu," ujarnya. (ase)

Willem Schermerhorn (Perdana Menteri Belanda 1945-1946) dan Chalid Salim

Sosok Ini yang Membuat Adik KH Agus Salim Tertarik Masuk Katolik

Adik pahlawan nasional Kiai Haji (KH) Agus Salim, yakni Chalid Salim mantap memeluk agama Katolik usai pertemuannya dengan seorang laki-laki asal Digul, Papua pada 1941.

img_title
VIVA.co.id
7 April 2024