Pemerintah Selamatkan 204 WNI Terancam Hukuman Mati

Menkopolhukam Wiranto.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Fajar Ginanjar Mukti.

VIVA – Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla telah menyelamatkan sedikitnya 204 Warga Negara Indonesia (WNI) yang terancam hukuman mati di luar negeri, sejak mulai menjabat pada 20 Oktober 2014.

Bocoran Hasil Pertemuan Jokowi dengan Prabowo-Gibran di Istana

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Wiranto, menyampaikan bahwa hal itu adalah perwujudan upaya pemerintah untuk melindungi segenap tumpah darah bangsa, termasuk para WNI yang terancam oleh sistem peradilan negara lain.

"Indonesia terus terang memang sudah mengeluarkan semua kekuatan diplomatiknya. Dari jajaran Kementerian Luar Negeri juga telah memberikan bantuan-bantuan yang cukup besar bagi warga negara yang mendapat ancaman dari sistem pengadilan negara lain," ujar Wiranto dalam konferensi pers 3 Tahun Jokowi-JK di Kantor Staf Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis 19 Oktober 2017.

Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Temui Presiden Jokowi di Istana

Selain itu, Wiranto memaparkan, ada empat anak buah kapal (ABK) yang dibebaskan dari penyanderaan perompak. Ada juga 29 WNI yang dibebaskan dari penyanderaan kelompok teroris atau separatis di negara lain.

Kemudian ada 142.733 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) bermasalah yang direpatriasi, dan 1.035 kasus tindak pidana perdagangan orang yang berhasil diselesaikan.

Kata Istana soal Kabar Jokowi Bakal Anugerahkan Satyalencana ke Gibran dan Bobby

"Pemerintah, di bidang politik, hukum, dan keamanan, memiliki misi untuk senantiasa melindungi segenap tumpah darah dan wilayah Indonesia," ujar Wiranto. (ren)

Presiden Jokowi di HUT Golkar ke-58

Kembali Mencuat, Golkar Tak Ingin Berandai-andai Soal Kabar Jokowi Gabung

Kabar Presiden Jokowi bergabung ke Golkar, kembali mencuat. Setelah elit PDIP menyebut, Jokowi bukan lagi bagian dari partai itu setelah beda pilihan selama Pilpres 2024.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024