Kemendagri Targetkan Rekam 185 Juta Data E-KTP Tahun Ini

Warga mengantre untuk melakukan pendaftaran perekaman data e-KTP di TMII.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/kye/17

VIVA – Direktur Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil dari Kementerian Dalam Negeri, Zudan Arif Fakrulloh, mengungkapkan hingga akhir tahun ini pihaknya menargetkan bakal merekam 185 juta data warga Indonesia untuk e-KTP. Hingga saat ini sudah ada 176 juta data yang terekam dan sekitar 2 juta data itu sedang dicetak fisik kartunya.

"Saat ini sudah 176 juta yang merekam e-KTP," kata Zudan kepada tvOne di acara Apa Kabar Indonesia Pagi, Senin 23 Oktober 2017.

Dirjen Kemendagri tersebut mengatakan salah satu permasalahan pelik masih tertundanya proses e-KTP masyarakat antara lain adanya warga yang masih memiliki KTP ganda. Oleh karena itu data perekaman harus dirapikan karena e-KTP akan berlaku secara nasional nantinya. Dengan data tunggal yang sudah terekam maka kartu akan bisa dicetak di mana saja.

"Ada yang terekam datanya di Bekasi juga di Surabaya. Kita akan minta misalnya bapak silakan ke Dukcapil dahulu minta penghapusan data," kata Zudan.

Sementara blanko e-KTP, menurutnya, juga seharusnya sudah tersedia. Ada 3,5 juta blanko yang sudah diedarkan ke masing-masing kabupaten. Sementara itu disiapkan hingga 4 juta blanko e-KTP di pusat.

Pengamat Kebijakan Publik, Agus Pambagio, dalam kesempatan yang sama mengatakan program e-KTP memang dimulai dengan banyaknya masalah, termasuk korupsi. Oleh karena itu tak heran jika prosesnya tak mulus.

Namun menurutnya masalah juga tidak hanya ada pada pemerintah namun juga pada itikad masyarakat yang kurang proaktif dalam penertiban kartu kependudukan itu.

"Masyarakat juga ada itu (susah) karena selama ini punya KTP palsu," kata Agus. (ren)

Waketum Gerindra Heran Surdirman Said Sekarang Tendensius dan Mengarah Fitnah ke Jokowi
Blanko kosong e-KTP sebelum diisi dengan data warga.

Pemprov DKI Siapkan 5 Juta Blanko e-KTP untuk Pemilih Pemula di Pilkada 2024

Ketersediaan blanko e-KTP beberapa bulan sebelum pencoblosan Pilkada 2024 bisa meminimalisasi penggunaan suket pemilih.

img_title
VIVA.co.id
28 April 2024