Aqua Setan, Nama Unik Sabu Cair di Diskotek MG

Petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) memeriksa laboratorium pembuatan narkoba saat dilakukan penggerebekan di Diskotek MG, Jalan Tubagus Angke, Jakarta, Minggu (17/12).
Sumber :
  • ANTARA/Aprillio Akbar

VIVA – Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional Inspektur Jenderal Polisi Arman Depari mengatakan ada sandi-sandi aneh bagi pembeli untuk mendapatkan narkoba cair di Diskotek MG International.

Berhasil Gagalkan Penyelundupan Sabu, 2 Prajurit Pulanggeni Kopasgat TNI AU Dapat Penghargaan

"Ada sandi khusus. Ada aqua getar, aqua setan, atau vitamin," ucapnya di Kantor BNN Pusat, Cawang, Jakarta Timur, Kamis, 21 Desember 2017.

Untuk bisa memesan itu caranya tidak mudah. Tidak sembarang orang bisa membelinya di sana. Mereka yang ingin membeli haruslah menunjukkan kartu member. Sejauh ini tercatat ada 700 member.

TNI AL Bekuk Penyelundup Kristal Haram dari Malaysia Senilai 19 Miliar di Pulau Siondo

"Kartu sekali perpanjang kena Rp600 ribu. Per enam bulan harus perpanjang. Buat baru juga biayanya sama," ujarnya.

Kemudian, kartu itu terlebih dahulu diverifikasi di sana. Proses sampai ke tangan pembeli pun masih juga rumit. Narkoba cair itu disimpan dalam bentuk kemasan 300 ml.

Oknum Polisi yang Diamankan Usai Pesta Narkoba di Depok Ternyata Kakak Adik

"Setelah diverifikasi asli maka petugas yang mengecek akan mengontak kaptennya dan kapten mengontak penghubung, dan penghubung menghubungi kurir dan kurir menjemput barang ke lantai empat," katanya.

Bukan hanya memesan, masuk ke lokasi itu pun sama sulitnya. Arman menjelaskan, pengunjung akan dikenakan biaya sebesar Rp150 ribu sekali masuk.

Kemudian diperiksa badannya. Ke dalam pun tidak boleh menggunakan sandal. Bila tidak memakai sepatu, maka lokasi tersebut pun menyewakan sepatu dengan biaya Rp50 ribu.

Lalu, seluruh bawaan seperti tas, dompet, jaket tidak boleh dibawa masuk. Semua harus dititip ke petugas keamanan dengan biaya Rp20 ribu sampai Rp50 ribu.

Diskotek berdiri sejak tahun 2010. Sedangkan pembuatan narkoba cari di sana diyakini telah berlangsung sejak dua atau tiga tahun lalu.

"Ini (menunjukkan) betapa rumit (bisnis sabu cair), dengan mempersiapkan pengamanan berlapis sedemikian rupa," ujar Arman. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya