Amankan Pilkada, Polda Papua Gandeng Ormas dan Tokoh Agama

Pilkada Serentak 2015 di Provinsi Papua. (Foto ilustrasi).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Indrayadi TH

VIVA – Kepolisian Daerah Papua telah menyiapkan puluhan ribu personel gabungan Polri dan TNI guna mengamankan Pilkada serentak di Papua tahun ini. Para personel tersebut sudah diturunkan di beberapa daerah yang dianggap rawan. Dalam Pilkada Papua, tak hanya diselenggarakan Pemilihan Gubernur, tapi juga ada beberapa daerah yang melakukan Pemilihan Bupati.

Peta Persaingan Pilkada Merauke, Calon Bupati Petahana Diunggulkan

"Kondisi pengamanan di pilkada yang ada di sana kita kurang lebih 14 ribu kumulatif, terus sekitar 2.800-an dari TNI, kemudian dari Linmas sekitar 4 ribu. Semuanya sekitar 14 ribu. Di sana kan nanti untuk Pilkada ada pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur. Kemudian tujuh Kabupaten yang ada di sana. Memang kami termasuk daerah rawan," kata Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol A.M Kamal di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu, 17 Januari 2018.

Selain melakukan koordinasi dengan TNI, pihaknya juga melakukan pendekatan terhadap sejumlah organisasi masyarakat (ormas), tokoh agama dan tokoh masyarakat di Papua, yang sekiranya mempunyai peran penting di sana.

Untung Rugi Pilkada Langsung dan Tak Langsung

"Upaya-upaya yang dilakukan oleh Polda Papua, kami mengoptimalkan para pejabat utama sudah melakukan upaya-upaya dan datang ke kabupaten-kabupaten, dan bertemu dengan tokoh masyarakat melaksanakan kegiatan. Untuk bagaimana dengan tokoh masyarakat dan agama, dan unsur pemerintahan untuk menciptakan rasa aman," ujarnya.

Selain itu, pihaknya sempat melakukan doa bersama dengan umat Islam, tokoh agama dan tokoh masyarakat di Hotel Sahid, Papua. Hal itu dilakukan agar pada saat pelaksanaan Pilkada nanti berjalan dengan aman.

Pilkada ala Orba

"Kita berbuat banyak untuk aman, tapi semua adalah atas kehendak Tuhan. Maka dari itu atas langkah-langkah yang dilakukan oleh Polda dan FKUB di Papua itu akan dilaksanakan setiap tanggal 11 setiap bulan. Itu dilaksanakan di tingkat polda, dan tingkat polres jajaran. Sehingga situasi dari waktu-waktu yang menyatakan bahwa Papua itu rawan, buktikan bahwa Papua itu aman dan proses demokrasi yang ada Papua akan kondusif," katanya.

Seperti diketahui, Petahana Lukas Enembe dan Klemen Tinal akan ditantang oleh pasangan John Wempi Wetipo dan Habel Melkias Suwae, yang menjadi calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua.

Sebenarnya, ada satu pasang calon lagi, yakni Ones Pahabol dan Petrus Yoram Mambai. Namun, KPU Provinsi Papua menolak pendaftaran calon ini karena alasan kelengkapan syarat.

Pasangan Lukas Enembe dan Klemen Tinal merupakan petahana sejak April 2013. Keduanya diusung oleh sembilan partai politik dengan total 42 kursi DPRD Papua, yakni Partai Demokrat 16 kursi, Partai Golkar 6 kursi, Partai Hanura 5 kursi, PKB 5 kursi, Partai Nasdem 3 kursi, PKS 3 kursi, PAN 2 kursi, PKPI 2 kursi, dan PPP 1 kursi.

Pasangan ini telah mendaftarkan diri ke KPU Provinsi Papua pada hari kedua pendaftaran calon, Selasa 9 Januari 2018.

Sementara itu, pasangan Ones Pahabol dan Petrus Yoram Mambai yang hanya oleh diusung dua partai politik dengan total jumlah 13 kursi yakni PDI Perjuangan 6 kursi dan Partai Gerindra 7 kursi. Pasangan ini mendaftarkan diri ke KPU Provinsi Papua pada hari ketiga pendaftaran calon, Rabu 10 Januari 2018. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya