Amerika Bantu Indonesia Incar Teroris

Kunjungan Menhan AS disambut dengan upacara militer.
Sumber :
  • VIVA/Eduward Ambarita

VIVA – Pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat sepakat untuk terus membangun kerja sama di bidang Keamanan terutama di kawasan Asia Tenggara.

Bantu Perangi Terorisme di Afrika, Adakah Niat Terselubung Amerika?

Dalam pertemuan bilateral antara Menteri Pertahanan Amerika Serikan James Norman Mattis dan Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu, disepakati adanya perhatian serius mengenai persoalan konflik Korea Utara, sengketa Laut China Selatan, kelompok teroris di Filipina dan para pengungsi di Rohingya, Myanmar.

"Untuk Korea Utara, ya kita jangan memanas - manasi lah. Tapi kita mengajak PBB agar menekan Korut untuk melaksanakan hukum internasional. Kedua, masalah keamanan Laut China Selatan sudah agak menurun, karena sering bertemu lah dengan kita Asean," kata Ryamizard di kantor Kementerian Pertahanan Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Selasa 23 Januari 2018.

Pemkab Tangerang Benarkan PNS Mereka Ditangkap Densus

Ryamizard menekankan, penanganan keamanan di wilayah Filipina khususnya di Laut Sulu perlu diatasi secara cepat agar kelompok militan yang terafiliasi dengan ISIS itu tak memperluas jaringannya.

Sehingga menurut dia, hubungan trilateral antara Indonesia, Malaysia, dan Filipina yang telah dibangun akan dijaga secara berkesinambungan dengan negara lain di kawasan Asia Tenggara.

IDI Sukoharjo Minta Kasus Sunardi Tak Dikaitan dengan Profesi Dokter

Konsep kerja sama intelijen yakni 'Our Eyes' di kawasan Asean bakal digalakkan seperti yang dilakukkan Amerika Serikat dengan negara sekutunya demi membendung aksi terorisme yang disebut 'Five Eyes'.

Our Eyes sendiri hampir serupa dengan Five Eyes, yang merupakan program pertukaran informasi dalam bentuk intelijen menanggapi berkembangnya kelompok teroris yang mengancam dunia belakangan ini.

"Kalau Amerika membentuk Five Eyes, Saya Indonesia 'Our Eyes'. Supaya kita tahu pasti apa yang dilakukan (teroris), tahu apa pasti mau ke mana dia. Tadi Jenderal Mattis menyatakan dia akan bantu, saya akan senang. Karena bagaimana, alat peralatan (AS) jauh lebih canggih dari kita. Kita perlu bantuan," ucap dia.

Selain itu, Ryamizard pun mengapresiasi, respons dari negara Paman Sam itu membantu para pengungsi di Rohingnya. Menurut mantan Kepala Staf TNI AD itu, persoalan Rohingnya tidak hanya sebatas kemanusiaan. Ia menyatakan, para pengungusi Rohingnya rentan disusupi oleh paham - paham ideologis oleh kelompok teroris menjadi anggota baru mereka.

"Apalagi kalau mereka bergabung. Ini tidak boleh. Maka itu penanganannya harus betul-betul," kata dia.

Sementara itu, Mattis pun menyatakan, pemerintahnya di bawah Presiden Donald Trump, juga peduli atas situasi keamanan di kawasan Asia. Khusus Indonesia, Jenderal Purnawirawan Marinir ini menyebut, kerja sama yang telah dibangun sejak lama akan menjadikan hubungan militer antarkedua negara semakin kuat.

"Amerika Serikat berkomitmen pada kawasan Pasifik dan membangun kerja sama yang telah berjalan panjang di sektor ekonomi, diplomatik, dan keamanan," ujar Mattis. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya