Koster-Ace Dapat Nomor Urut 1, Mantra-Kerta 2

I Wayan Koster-Tjokorda Oka Arta Ardana Sukawati.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Bobby Andalan.

VIVA - Komisi Pemilihan Umum Provinsi Bali, Selasa, 13 Februari 2018, mengundi nomor urut kandidat gubernur dan wakil gubernur Bali periode 2018-2023 di Gedung Wiswa Sabha, Kantor Gubernur Bali. Ribuan massa mengantarkan kandidat mereka masing-masing.

Pilkada Serentak di Sumut, Mendagri: Semua Siap

Di Bali, ada dua kandidat yang akan bertarung pada Pilgub Bali 27 Juni mendatang. Mereka adalah I Wayan Koster-Tjokorda Oka Arta Ardana Sukawati (Koster-Ace) dan Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra-I Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta).

Koster-Ace diusung oleh PDIP, Hanura, PAN, PPP, PKB, dan PKPI. Sementara itu, Mantra Kerta diusung koalisi Golkar, Demokrat, Gerindra, Nasdem, Perindo, dan PBB. Koster-Ace mendapat nomor urut satu. Sementara itu, Mantra-Kerta nomor urut dua.

Demokrat Lawan Keluarga Ratu Atut di Pilkada Banten

Begitu membuka kertas nomor urut masing-masing, tak ayal riuh rendah pendukung mereka pecah.

"Hore, salam satu jalur, salam satu jalur," teriak pendukung Koster-Ace yang dikomandani Ketua Tim Pemenangan I Nyoman Giri Prasta.

Semua Petugas KPPS Pilkada 2020 Akan Jalani Rapid Test

"Ini sesuai dengan harapan kami semua. Nomor urut satu, salam satu jalur, satu pulau, satu tata kelola. One island one management," pekik Giri Prasta.

Ya, Koster-Ace memang memakai tagline salam satu jalur untuk mengolah Bali. Melalui konsep yang diberi nama Nangun Sat Kerthi Loka Bali, Koster-Ace berharap program yang dijalankannya disinergikan dengan pemerintah kabupaten/kota yang memang dikuasai oleh kader PDIP.

Usai mengambil nomor urut, Koster-Ace kemudian menemui sekitar 3.000 pendukungnya yang setia menunggu.

"Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan, doa dan semangat mengantarkan kami dalam setiap tahapan hingga sekarang. Dan astungkara, sesuai harapan kita semua, kita mendapatkan nomor urut satu," kata Koster yang disambut sorak sorai massa pendukung.

70 Persen

Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Bali Wayan Koster-Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Wayan Koster-Cok Ace) yang diusulkan partai gabungan PDI Perjuangan, Hanura, PAN, dan PKPI serta didukung PKB juga PPP merasa bersyukur memperoleh undian nomor urut pertama tersebut. Alasannya hal itu sesuai dengan tagline selama ini ‘Salam Satu Jalur’ dan Koster Bali Satu (KBS) serta rencana sistem pembangunan tata kelola Bali dalam satu pola manajemen pembangunan, yakni Pola Pembangunan Semesta Berencana (PPSB).

"Tentu sangat merasa bersyukur karena sesuai harapan, juga seirama dengan tagline kita yakni Satu Jalur. Sehingga nantinya akan lebih cepat mengena dan diterima di hati publik," ujarnya.

Selain itu, makna angka satu sesuai dengan konsep pembangunan yang ditawarkan pasangan calon yang sama-sama bergelar doktor dan berlatar belakang akademisi ini. Ditambahkannya bahwa pembangunan Bali mesti menggunakan tata kelola satu manajemen pembangunan melalui PPSB.

"Kami ingin membangun Bali ini ke depan dengan pendekatan melihat Bali sebagai satu wilayah, satu pulau dan satu tata kelola manajemen pembangunan melalui sistem Pola Pembangunan Semesta Berencana (PPSB). Kami optimistis meraih 70 persen suara," urainya.

Dengan begitu, lanjut Koster, pembangunan di Bali secara kewilayahan akan mengalami pemerataan. Alhasil, harapan pembangunan yang berkeadilan serta pemerataan antar kabupaten/kota beserta masyarakatnya akan terwujud.

Di sisi lain, mendapat nomor urut dua, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra mengaku puas dan bersyukur mendapat nomor urut dua di coblosan pilgub. Bahkan, menurutnya, nomor dua memiliki makna kemenangan.

Ia bersama sang tandem, Ketut Sudikerta mengaku sebelum mengambil nomor urut ini berdoa untuk mendapat nomor kemenangan.

"Salam dua jari, pokoknya. Simbol kemenangan, victory. Adapun keinginan kami nomor yang menang. Makanya sebelumnya kami berdoa, apa pun yang diberikan oleh Tuhan itu nomor kemenangan. Jadi salam dua jari,” katanya sembari tersenyum.

Ia optimistis memenangi Pilgub Bali. Selain itu, nomor dua menurut Rai Mantra merupakan simbol Rwa Bhineda yang berarti keseimbangan dan keselarasan. "Optimis lah, Rwa Bhineda. Di dunia ini kan Rwa Bhineda, keseimbangan, keselarasan," katanya.

Mengenai strategi, Rai Mantra, mengaku akan tetap mengedepankan pendekatan door to door guna meraih simpati masyarakat Bali. “Strategi perjuangan biasa, kami akan datangi masyarakat dengan door to door, kami harus memenangkan hati masyarakat dengan kesantunan, tapi perlu ada kerja nyata. Kalau tidak santun, harapan masyarakat tidak tercapai, ini yang bahaya,” katanya.

Ia juga yakin akan memenangi Pilgub Bali. Sebabnya, selama menjabat wali kota Denpasar, ia sudah banyak melakukan terobosan-terobosan di Denpasar. Hal ini yang nantinya akan dibawa ke Bali apabila pihaknya terpilih menjadi orang nomor satu di Pulau Dewata itu.

"Kami sudah pernah membuktikan. Ada smart city, smart village dan itu memperkuat pembangunan di Bali," katanya.

Mengenai target, cawagub Sudikerta mengaku pihaknya yakin akan menang sebanyak 60 persen. Hanya saja, ia tidak mau jemawa terkait hal tersebut.

"Target setinggi-tingginya, kalau bisa lebih tinggi dari 60 persen kenapa tidak, kami harus hitung-hitungan. Denpasar bisa 70 persen, Karangasem 70 persen, Klungkung 80 persen, yang lain-lain ada yang draw, ada yang menang, tapi kami enggak mau jemawa," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya