20 Nama Antre Jadi Cawapres Jokowi

Presiden Joko Widodo (kedua kanan).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

VIVA – Joko Widodo diusung kembali menjadi calon presiden di Pemilu 2019. Namun, nama calon pendamping Jokowi sebagai calon wakil presiden masih menjadi teka-teki.

Mendag Lutfi Dinobatkan Jadi Pemimpin Terpopuler oleh Warganet

Ketua DPP PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno mengatakan sejauh ini ada beberapa nama yang sudah dikantongi.

"Yang saya dengar 20 nama masuk long list. Yang short list mungkin 10 nama," kata Hendrawan saat dihubungi, Jumat, 9 Maret 2018.

Menteri LHK: Pembangunan Tak Boleh Terhenti Atas Nama Deforestasi

Dia menekankan, dari daftar nama tersebut kemungkinan ada beberapa tokoh nasional. Namun, ia tak mengetahui secara pasti terkait nama-nama tersebut.

"Tokoh-tokoh nasional pasti masuk radar. Hanya siapa-siapa yang masuk long list, siapa-siapa yang masuk short list, dan siapa-siapa yang ada dalam priority list, saya belum tahu," jelas Hendrawan.

Menko Luhut Ingatkan Visi Poros Maritim Dunia Harus Terealisasi

Meski pendaftaran capres tinggal hitungan lima bulan lagi, PDIP masih menyimpan rahasia dinamika nama cawapres Jokowi. Hendrawan meminta agar publik lebih menunggu pengumuman resmi.

"Kita tunggu saja daripada sibuk berspekulasi atau berilusi. Kan masih jauh," tuturnya.

Presiden Joko Widodo (kiri) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (kedua kanan)

Antrean Panjang

Pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno mengatakan, sebagai petahana wajar bila kursi pendamping Jokowi diperebutkan. Apalagi mengingat elektabilitas Jokowi yang maju lagi sebagai capres masih tertinggi dibandingkan tokoh lainnya.

"Faktor ini menjadi magnet elektoral paling utama yang membuat parpol dan kandidat berhasrat mendampingi Jokowi. Wajar antrean panjang," kata Adi kepada VIVA, Jumat, 9 Maret 2018.

Baca: Peluang Sri Mulyani Jadi Cawapres Jokowi, Ini Jawaban PDIP

Adi menekankan figur pendamping Jokowi harus bisa mendongkrak elektabilitas. Sebab, mengacu beberapa hasil lembaga survei, elektabilitas Jokowi juga masih belum aman sebagai petahana.

Lalu, secara politik, posisi cawapres juga jadi rebutan. Parpol pendukung Jokowi dinilai berpikir instan karena tak mau jagoan yang diusungnya bersusah payah melawan elektabilitas Jokowi.

"Pada tahap inilah sesungguhnya parpol krisis nyali sebagai petarung yang cenderung berpikir pendek," tutur Adi.

Survei: Gatot Paling Banyak Dipilih Jadi Cawapres Jokowi

(ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya