- VIVA.co.id/Reza Fajri
VIVA – Politikus PDIP, Masinton Pasaribu menilai penyebutan nama Puan Maharani dan Pramono Anung oleh Setya Novanto dalam sidang Tipikor sebagai drama. Ia mencontohkan dirinya juga pernah disebut tapi hingga kini tak terbukti bahkan belum pernah dipanggil KPK.
"Yang disampaikan Setya Novanto bagian dari drama. Kemarin dalam persidangan menyebut nama-nama. Sebelum persidangan Setya Novanto kemarin, minggu sebelumnya sudah dikonfrontir ketika Oka beri kesaksian. Oka katakan tidak ada pemberian uang ke petinggi partai. Artinya Novanto sebut nama mungkin itu yang dimaksud petinggi partai," kata Masinton dalam diskusi di Warung Daun, Jakarta, Sabtu 24 Maret 2018.
Ia menegaskan Oka sudah membantah hal tersebut. Tapi kemudian Novanto malah 'bernyanyi'. Sehingga drama penyebutan nama ini hanya lanjutan saja.
"Sebelumnya ketika Maret 2017 saya masih ingat nama saya disebut bersama lima anggota DPR RI dalam persidangan. Disebut oleh penyidik KPK menekan saudari Miryam Haryani termasuk saya, Bambang Soesatyo, Aziz Syamsudin, Desmond Mahesa, Sudduny. Hingga vonis Miryam, ngga ada terbukti kami menekan Miryam," kata Masinton.
Ia meminta agar publik jangan sampai terkecoh. Sebab yang disebut dalam persidangan digiring bersalah. Ia mempertanyakan semua yang disebut, apakah harus ditindaklanjuti. Menurutnya, sebaiknya KPK menggali lebih dahulu puluhan nama-nama yang ada dalam dakwaan.
"Itu saja dalami. Nama yang enggak ada dalam dakwaan, melebar kemana-mana. Nama kami disebut menekan Miryam, kami enggak pernah diperiksa KPK. Enggak harus selalu yang disebutkan. Dibuktikan kerugian negara. Biar enggak melebar kemana-mana," kata Masinton.
Bambang Pacul Sebut Pernyataan Agus Rahardjo soal Intervensi Jokowi Kedaluarsa: Motifnya Apa Coba?
Politikus PDIP Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul mempertanyakan motif mantan Ketua KPK Agus Rahardjo yang menyebut Jokowi intervensi kasus e-KTP
