Amien Rais Siapkan Senjata Baru untuk Lawan Luhut

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Didik Suhartono

VIVA – Cerita perseteruan antara Amien Rais dengan Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, diperkirakan belum bakal berakhir hanya dengan perang mulut di media.

RI Sambut Investasi, Luhut: Tapi Tak Ada Kompromi Soal Kedaulatan

Kabarnya, Amien Rais sedang menyiapkan “senjata baru” untuk menjawab tantangan Luhut, agar para pengkritik menggunakan data dalam mengkritik pemerintah.

Hal ini diungkapkan putra Amien Rais, yakni Hanafi Rais. Menurut Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional ini, ayahnya sedang menyiapkan tulisan secara utuh tentang masalah pertanahan di Indonesia.

Dituding Berpihak, Luhut Beberkan Pengaruh China Bagi Ekonomi RI

"Memang saya kira nanti Pak Amien akan menyiapkan tulisan, memang sedang menyiapkan tulisan secara lebih utuh," kata Hanafi di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin, 26 Maret 2018.

Hanafi yakin ayahnya tidak cuma asal bunyi ketika menyebut Presiden Joko Widodo telah melakukan pengibulan terkait program pembagian sertifikat tanah kepada masyarakat.

Kerap Disebut 'Menteri Segala Urusan', Ini Kata Luhut

"Yang disampaikan oleh Pak Amien kemarin itu memang ada datanya. 74 persen tanah negara dikuasai segelintir orang itu itu adalah laporan Bank Dunia tahun 2015," kata Hanafi.

Amien Rais

Menurut Hanafi, data tersebut bisa terus dilengkapi dengan data-data yang lain. Hanafi mengklaim, Amien sudah mendapatkan dari berbagai LSM dan pemerhati masalah tanah.

"Kami banyak masukan dari LSM, dari pakar ekonomi, pakar pertanahan yang selama ini memang memberi, mem-feeding informasi dan data," kata Hanafi.

Sebelumnya, di depan kader Partai Golkar saat acara Orientasi Fungsionaris Tingkat Pusat pada hari Minggu kemarin, Luhut mengatakan bahwa apa yang dilakukan pemerintah saat ini, khususnya dari sisi ekonomi, sudah berada di jalur yang benar. Sehingga, dia berharap tudingan “ngibul” yang akhirnya menjadi polemik tidak kembali dilontarkan pihak mana pun.

"Jadi Anda bicara data saja. Kalau mau berkelahi (pakai) data, ini kita bisa dipertanggungjawabkan," ujar Luhut. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya