PAN: #2019GantiPresiden Lucu-lucuan Saja

Kaus #2019GantiPresiden dijual di acara Rakernas Partai Gerindra.
Sumber :
  • Eduward Ambarita

VIVA – Wakil Ketua DPR Fraksi PAN, Taufik Kurniawan menilai hashtag atau tagar ‘2019 ganti presiden’ merupakan kebebasan demokrasi. Menurutnya, sah saja sepanjang tak fitnah atau menyebar kebencian.

Jelang Pilpres, BPN: #2019GantiPresiden Tak Lama Akan Jadi Kenyataan

"Kalau ada yg mau buat kaos lagi, itu namanya kebebasan demokrasi. Sepanjang tidak menjurus ke arah fitnah, adu domba, hashtag kebencian. Itu wajar-wajar saja," kata Taufik di gedung DPR, Jakarta, Selasa 10 April 2018.

Ia menilai sebenarnya adanya tagar tersebut juga biasa saja. Apalagi tagar tersebut juga dibalas dengan tagar tetap Jokowi presiden.

Alasan Pengacara Ahmad Dhani Korek Keberadaan Banser Saat Demo

"Itu santai saja lah, lucu-lucuan saja lah itu, yang penting itu bagian dari demokrasi tidak usah ditanggapi sepaneng, santai, sudah saja  ujung-ujungnya ini kan rakyat yang menentukan. Siapa pun terpilih berarti itu kan hasil dari pilihan rakyat kita," kata Taufik.

Ia mencontohkan di Thailand saja ada kaos kuning dan merah. Begitu pun kalau mau pakai kaos polkadot atau kotak-kotak juga tak masalah. Sebab hal ini justru menunjukkan optimisme dan kegembiraan masyarakat menyambut pesta demokrasi.

Pengacara Ahmad Dhani Berulang Tanyai Saksi: Apa Ada Banser?

"Bukan inkonstitusional, mau dibuat sekreatif apapun tapi itu tadi tidak boleh menjurus kepada fitnah, adu domba dan unsur sara," kata Taufik.

Himma Dewiyana Lubis, dosen Universitas Sumatera Utara terdakwa perkara pelanggaran Undang-Undang ITE, usai menjalani sidang dengan agenda pembacaan tuntutan di Pengadilan Negeri Medan Senin, 22 April 2019.

Sebar Hoax #2019GantiPresiden, Dosen di Medan Dituntut Penjara Setahun

Dia dituduh menyebarkan Hoax #2019GantiPresiden melalui Facebook.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2019