- VIVA.co.id/Lilis Khalisotussurur
VIVA – Partai Gerindra memandang angka elektablitias Joko Widodo sebagai petahana berdasarkan beberapa lembaga survei tak terlalu dominan. Justru Gerindra menganggap Jokowi dalam posisi rawan kalah dalam pemilu presiden tahun 2019.
Elektabilitas Jokowi sebagai petahana yang berkisar 30 persen sampai 45 persen, menurut Gerindra, tergolong kecil. Angka itu jomplang atau timpang karena Jokowi kerap turun ke lapangan.
"Beda incumbent (petahana) dan penantang, ya. Incumbent setiap hari keliling diliput media, senang selfie-selfie (swafoto), angka (elektabilitas) yang diperoleh Jokowi mengkhawatirkan," kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra, Ahmad Riza Patria, di Jakarta pada Sabtu, 21 April 2018.
Riza lalu membandingkan elektabilitas Prabowo dengan Jokowi. Meski angka elektabilitas Prabowo tak kunjung melampaui Jokowi, Riza yakin Prabowo-lah yang akan menjadi pemenang kelak.
Dia menyebut Prabowo sebagai negarawan dan selama ini menjaga hubungan baik dengan Jokowi dan pemerintahnya, di antaranya dengan tidak pernah secara terbuka mengkritik rezim berkuasa.
"Beliau (Prabowo) memberi kesempatan, tak suka selfie; beliau di gunung, diskusi, dan banyak membaca, bukan selfie nih. Sekalipun masih di bawah Jokowi, Prabowo saatnya nanti akan memenangi pilpres," kata Riza.
Menanggapi kritikan itu, politikus PDIP Masinton Pasaribu menyebut selfie yang dilakukan Jokowi adalah sebagai bentuk ekspresi kekinian. Bahkan, ia menyindir Prabowo dengan menyebut bahwa berkuda adalah hal yang sudah lawas.
"Kalau ada hobi selfie, ada juga hobi berkuda; kalau selfie kekinian, kalau berkuda zaman old (dahulu),” kata Masinton.
