PDIP: Oposisi Seruduk Jokowi Membabi Buta

Presiden Jokowi mengendarai motor chopper ke Pelabuhan Ratu.
Sumber :
  • Instagram @bengaltea

VIVA – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan memprediksi Joko Widodo bakal mengalami kampanye hitam dengan isu populisme dan identitas.

Mendag Lutfi Dinobatkan Jadi Pemimpin Terpopuler oleh Warganet

Sejumlah tokoh yang digadang-gadang bakal menjadi penantang Jokowi dinilai belum kuat secara modal sosial. Hal itu bisa dilihat atas hasil survei belakangan yang menempatkan elektabilitas Jokowi terus di posisi teratas.

"Sementara tokoh oposisi yang diharapkan muncul dari partai-partai di luar pemerintahan, tidak memainkan peran dengan baik. Cenderung menyeruduk, menyerang pemerintah secara membabi buta tanpa argumentasi yang jelas," kata Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 24 April 2018.

Menteri LHK: Pembangunan Tak Boleh Terhenti Atas Nama Deforestasi

Andreas menyatakan, elektabilitas Jokowi yang terus di atas 50 persen lantaran publik mengakui kinerja pemerintah saat ini. 

Ia memprediksi, jika kinerja pemerintah terus diakui, bukan tidak mungkin mantan Gubernur DKI Jakarta itu mendapat kepercayaan lebih meluas, dan kembali diberikan amanah memimpin negeri ini.

Menko Luhut Ingatkan Visi Poros Maritim Dunia Harus Terealisasi

"Apabila situasi berjalan tetap, elektabilitas Jokowi dalam tiga bulan, enam bulan, bahkan setahun ke depan akan meningkat terus melampaui 60 persen. Sehingga relatif aman menuju Pilpres 2019," ujarnya. 

Yang menjadi perhatian Jokowi dan koalisi partainya, kata Andreas, ialah bagaimana menangkal isu  yang dilempar lawan politik berupa rumor mengenai identitas. 
 
Bukan tidak mungkin, ke depan bakal marak kampanye hitam, jika lawan hanya mencari jalan pintas untuk menarik dukungan masyarakat. 

"Situasi yang kita hadapi dalam peta politik nasional saat ini adalah Jokowi sedang shadow boxing, menghadapi politik identitas dan populisme," ujar Andreas.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya