- VIVA.co.id/ Fajar Ginanjar Mukti.
VIVA - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto, bersafari meninjau pelaksanaan pilkada di dekat Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu, 27 Juni 2018. Ia memastikan tidak menemukan praktik money politic atau serangan fajar di daerah tersebut.
Sejak pagi tadi, Wiranto menyambangi lokasi pertama pelaksanaan pilkada di TPS 5 Kelurahan Tegal Gundil, Bogor Utara. Lokasi selanjutnya, tak jauh dari lokasi, ia menuju TPS 7 Kelurahan Babakan, Bogor Tengah.
"Hari ini saya sengaja secara sampel meninjau TPS-TPS di wilayah yang ada pemilihan kepala daerahnya. Dan hari ini saya di Bogor untuk pemilihan tingkat gubernur dan kota," katanya kepada VIVA.
Wiranto juga sempat bertegur sapa dengan petugas di lapangan. Kata dia, keadaan situasi pilkada yang berlangsung berjalan aman, tertib, terkendali, termasuk terbebas dari dugaan adanya money politik dan serangan fajar.
"Damai sesuai dengan harapan kami saat tatkala kami merencanakan pilkada serentak seperti itu. Harapan masyarakat kan seperti itu. Di sana ada ketertiban, tertib sekali. Tentang aman, damai, dengan demikian maka hasilnya akan bagus. Masyarakat tidak dipaksakan. Apakah ada money politik, serangan fajar, tidak ada. Syukur alhamdulillah, keadaannya betul-betul tenang," kata Wiranto.
Wiranto menyebutkan, ada 26 lokasi yang akan dikunjunginya pada hari ini. Namun, dia hanya mengunjungi beberapa daerah sebagai sample.
"Semuannya sudah ada pengawas ada panwaslu ada bawaslu. Kami dari penyelenggara dari fasilitator penyelenggara tentunya tidak semua bisa kami pantau, hanya sample. Bukan dari kerawanannya, di sini tidak ada kerawanan," katanya.
"Setelah ini saya harus ke Mabes Polri, ya memantau seluruh daerah. Kalau saya terlalu jauh nanti saya sampai mabes polri malam nanti gimana. Kami bagi-bagi kok ya kebetulan saya di Bogor. Ada teman di Bekasi, ada di daerah Jawa Tengah. Keseluruhan aman, tertib, nyaman, kecuali dua daerah tadi," kata Wiranto.
Usai memastikan pilkada berlangsung damai, Wiranto langsung bertolak Pusat Pengendalian Krisis (Pusdalsis) Mabes Polri untuk melakukan video conference.
