- ANTARA FOTO/Meli Pratiwi
VIVA – Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengumpulkan para petinggi partai itu di rumahnya di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, pada Minggu malam, 29 Juli 2019.
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengakui bahwa pertemuan itu memang mendadak dan tak semua petinggi hadir.
"Malam ini Ketua Dewan Pembina, Pak Prabowo, memanggil anggota Dewan Pembina, Wakil Dewan Pembina Partai Gerindra dan ketua DPD Partai Gerindra, tapi karena mendadak tentu saja tidak maksimal, jadi hanya mereka yang posisinya di Jakarta yang hadir," kata Muzani.
Prabowo, kata Muzani, menyampaikan perkembangan politik yang dihadapi seputar pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden yang dibuka pada 4 Agustus 2018.
"Yang disampaikan perkembangan terakhir hasil pembicaraan dan lobi politik dengan partai koalisi yang terus kita intensifkan dengan PKS, PAN dan Demokrat," katanya.
Selain itu, pertemuan juga menyampaikan perkembangan hasil ijtima ulama yang menyebut Prabowo sebagai capres. Prabowo sebenarnya memiliki kewenangan mengambil keputusan untuk berkoalisi dengan partai tertentu, namun dia tetap perlu mendapatkan masukan. Sebab hal itu memang tak mudah diputuskan.
Mengenai nama-nama pendamping Prabowo dalam Pilpres 2019, ia menyebut sudah ada beberapa nama, termasuk nama hasil rekomendasi ijtima.
Satu hal yang pasti, Prabowo tetap sebagai calon presiden yang diusung Partai Gerindra. Sebagai orang yang dianggap rendah hati, Prabowo memperhatikan semua perkembangan.
“Dan apa yang direkomendasikan ijtima dengan meng-endorse beliau menunjukkan masyarakat dan ulama menghendaki beliau menjadi capres," katanya.