- Laras Devi Rachmawati/VIVA
VIVA - Pendaftaran capres-cawapres telah dimulai, sejak 4 hingga 10 Agustus 2018. Jokowi yang digadang-gadang akan maju kembali di periode keduanya, mendapatkan dukungan dari keluarga.
"Kenapa? Emang bapak mau kenapa? Emang sudah ada calonnya? Saya sebagai anak selalu support, bapak mau ngapain aja kami selalu support," kata Kaesang, yang ditemui usai meresmikan Sangpisang miliknya di Kota Serang, Banten, Minggu, 5 Agustus 2018.
Sedangkan, Ketua Panitia Deklarasi #GantiPresiden2019 Provinsi Banten, Sudrajat Syahrudin, meminta masyarakat dan pemerintah, tidak menyalahgunakan artikan slogan tersebut.
"Bisa jadi Pak Jokowi mengganti Pak Jokowi, bisa jadi Pak Prabowo mengganti Pak Jokowi. Jangan kabur seperti sekarang," kata Sudrajat Syahrudin, ketua deklarasi #GantiPresiden2019 Provinsi Banten, saat ditemui di Kota Serang.
Jokowi, Sabtu, 4 Agustus 2018, di SICC, telah meminta relawannya, untuk semakin militan.
Sedangkan Hasti Kristiyanto, Sekjen PDIP, enam kriteria nama cawapres yang telah dikantongi Jokowi yakni, pertama berasal dari partai politik, kedua dari profesional, ketiga dari purnawirawan TNI. Keempat dari tokoh agama Islam, yang kelima pengusaha, yang keenam dari civil society.
Dari kubu Prabowo Subianto, muncul nama Abdul Somad sebagai cawapres, hasil dari ijtima ulama GNPF. Nama lain yang muncul sebagai calon pendamping Prabowo yakni Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan; Ketua Mejalis Syuro PKS Salim Segaf Aljufri; Ketum DPP PAN Zulkifli Hasan, dan terakhir yang santer disebut adalah Agus Harimurti Yudhoyono dari Partai Demokrat.
Gerindra sendiri berencana akan mengumumkan nama cawapres Prabowo pada tanggal 8 bulan 8 tahun 2018, pukul 08.00 WIB, yang dianggap sebagai 'angka cantik'.
Menteri PUPR Basuki Lapor ke Jokowi Tidak Mau Maju di Pilkada Jakarta
Salah satu nama yang mencuat untuk diusung di Pilkada Jakarta pada November 2024, adalah Basuki Hadimuljono, yang saat ini menjabat sebagai Menteri PUPR periode 2019-2024
