- VIVA/Zahrul Darmawan
VIVA – Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar menilai Prabowo Subianto tidak memahami persoalan bangsa terkait gaya pidato calon presiden 2019-2024 itu yang dianggap menjiplak Donald Trump.
“Biasa namanya proses kampanye tentu ide inspirasi ada dari mana saja tentunya keberhasilan di berbagai tempat bisa jadi inspirasi, tetapi tidak lebih dan kurang harus sesuai dengan konteks Indonesia. Stupidity economy, perspektif itu muncul karena tidak paham persoalan,” katanya pada wartawan saat menghadiri acara PKB Satukan Indonesia di Gedung Graha Insan Cita, Depok, Jawa Barat pada Minggu malam 14 Oktober 2018.
Pria yang akrab disapa Cak Imin itu menilai, seluruh konsep nawacita harus berhadapan dengan realitas ekonomi global yang sulit, beradaptasi dengan dinamika dolar, yang berpengaruh global dan tidak hanya di Indonesia.
“Alhamdulilah fondasi ekonomi Indonesia terjaga meskipun berat beban luar biasa, beban pertempuran ekonomi Amerika dan China itu luar biasa tapi fondasi fundamental Indonesia cukup baik,” ujarnya.
Cak Imin juga mengatakan, fenomena ekonomi asing ini perlu dibuktikan, bahwa justru investasi asing ini dibutuhkan tanpa harus merusak kekayaan khasanah dan kekuatan ekonomi lokal.
“Kalau isu tenaga kerja asing itu politik ekonomi Indonesia banyak tantangan dan beban tapi berjalan dengan baik, fundamental ekonominya terjaga. Stabil, tekanan yang tidak bisa dihadapi negara lain, dan Asia mengalami krisis memang substansinya itu kelihatan kampanye seharusnya kan berimbang ada dari pihak Pak Jokowi juga,” katanya.
Prabowo Tetap Dikawal Satgas Pengamanan Capres Polri hingga H-30 Pelantikan
Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming akan dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih pada Oktober 2024.
