Berkarya Sindir PDIP: Berapa Banyak Pejabat PDIP yang Kena OTT KPK

Sekjen Partai Berkarya Priyo Budi Santoso (tengah).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA – Sekretaris Jenderal Partai Berkarya, Priyo Budi Santoso menyindir pernyataan Wasekjen PDIP Ahmad Basarah yang menyebut Soeharto sebagai guru korupsi. Ia mempertanyakan berapa banyak kader PDIP yang terjerat kasus korupsi.

AROPI: Dibanding Musim Pemilu 2019, Tingkat Kepercayaan Terhadap Lembaga Survei Naik 7,6%

"Bukannya centrum korupsi sekarang berada di partai-partai penguasa? Siapa yang juara korupsi? Berapa banyak pejabat-pejabat PDIP yang di-OTT KPK?" kata Priyo melalui pesan singkat, Kamis 29 November 2018.

Priyo menegaskan tuduhan guru korupsi merupakan fitnah yang keji. Ia mengklaim Soeharto hidupnya sederhana dan mengabdikan seluruh hidupnya untuk kepentingan rakyat. Belum lagi, Soeharto punya jasa besar sehingga disebut sebagai bapak pembangunan.

Cerita Prabowo Subianto Bisa Bersatu Dengan Muzakir Manaf, Tokoh GAM yang Dulu Dia Cari

"Beliau berjasa besar dalam membangun bangsa, itu kenapa beliau disebut sebagai Bapak Pembangunan. Sampai hari ini tak ada bukti pak Harto korupsi dan beliau sama sekali tak pernah menjalani hukuman sebagai koruptor," jelas Priyo.

Menurut dia, Soeharto wafat dalam keadaan husnul khotimah. Baginya, tudingan itu dinilainya kejam.

Pengamat Sebut Anies Politisasi Korban Tewas Pemilu 2019 untuk Kampanye

"Kenapa tega menuduh sebagai guru korupsi? Itu fitnah yang kejam dan hoaks. Seperti menepuk air di dulang," kata Priyo.

Sebelumnya, politikus PDIP Ahmad Basarah dalam suatu diskusi di Megawati Institute Jakarta pada Rabu, 28 November 2018 menyebut guru dari korupsi di Indonesia adalah mendiang Presiden RI ke-2 Soeharto. Soeharto merupakan mantan mertua Prabowo Subianto.

Pernyataan Basarah itu untuk merespons ucapan Prabowo di Singapura yang mengatakan bahwa korupsi di Indonesia seperti kanker stadium empat. Gerindra menilai pernyataan Basarah tidak etis.

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.

Pemilu 2024 Lebih Teduh Dibanding 2019

Pelaksanaan Pemilu 2024, yang rekapitulasi suara tuntas dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum, KPU pada Rabu malam, 20 Maret 2024, dinilai sangat kondusif. Dibanding 2019.

img_title
VIVA.co.id
21 Maret 2024