Debat Capres, Paslon Diminta Tak Dibatasi Bahas Kasus HAM

Prabowo dan Jokowi saat debat Pilpres 2014 yang lalu.
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVA - Debat pertama calon presiden dan wakil presiden pada Kamis, 17 Januari 2019, besok, bertemakan hukum, korupsi, terorisme dan hak asasi manusia.

Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas

Direktur Imparsial, Al Araf, berharap jika kasus per kasus bisa dibahas dalam debat tersebut.

"Buat saya, di ruang perdebatan itu diskusikan saja, semua hal mulai dari A, B, C. Orang namanya debat, enggak usah dibatasin. Enggak usah ngomong kasus, jangan, ngomong saja. Jadi KPU, panelis, juga enggak perlu membatas-batasi," kata Al Araf di Tebet, Jakarta, Rabu 16 Januari 2019.

Prabowo Kaget Ada Pemuda Ngaku Siap Mati untuknya di Pilpres 2019: Saya Suruh Pulang!

Menurut dia, hal itu agar kedua pasangan calon bisa saling mengklarifikasi kasus yang menyita perhatian publik. Jokowi bisa menanyakan soal isu penculikan ke Prabowo dan Prabowo bisa mengklarifikasi jika tak terlibat. Begitu juga sebaliknya.

"Sebaliknya, Pak Prabowo kan juga bisa nanya ke Pak Jokowi: sepanjang bapak menjadi presiden, apa yang bapak selesaikan dalam proses pelanggaran HAM. Sama. Ya balik dong bertanya," ujarnya.

Prabowo Cerita Tak sampai Satu Jam Putuskan Terima Ajakan Jokowi Gabung Kabinet

Dia menilai, keterbukaan itu bisa menunjukkan kualitas debat yang sehat. Sehingga katanya masyarakat bisa melihat calon pemimpinnya dalam wujud yang sesungguhnya. "Sehingga kita ingin melihat presiden yang benar-benar terlihat oleh publik. Enggak bertopenglah," kata dia.

Menurut Al Araf, jika perdebatan hanya berjalan di ranah normatif, maka acara debat itu menjadi percuma. Perdebatan kasus per kasus menurutnya bisa membuat kedua paslon saling melontarkan ide dan solusinya.

"Kalau kita berdebat di ranah normatif, 'Indonesia adalah negara hukum, oleh karena itu menghormati HAM', enggak perlu debat, baca saja undang-undang, baca saja konstitusi. Justru debat itu harus bisa saling menghadirkan ide dan gagasan baru. Kasus pelanggaran HAM ada banyak, pertanyaannya gimana solusinya masing-masing kandidat." (mus) 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya