SBY: Jangan Biarkan Mei 1998 Terjadi Lagi

VIVAnews - Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoynono, mengingatkan kader-kader Partai tentang ada upaya membuat negara tidak stabil. Untuk itu, SBY mewanti-wanti, jangan sampai kader-kader Demokrat terjebak perbuatan melawan hukum.

"Jangan dibiarkan bagian dari keluarga besar kita melawan hukum. Jangan bikin negara tidak stabil dan kembali kerusuhan sosial yang 10 tahun lalu terjadi," kata SBY dalam pidato di Rapat Pimpinan Nasional Partai Demokrat di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Minggu 6 Desember 2009.

SBY menyatakan, kerusuhan Mei 1998 itu membuat rakyat menderita. Rakyat butuh waktu panjang untuk kembali hidup normal.

"Dengan ridha Allah, jangan dibiarkan kembali," ujar SBY. "Lima tahun ini kita kembali, bisa menghadapi krisis global," ujar Presiden yang terpilih kedua kalinya dalam Pemilihan Presiden 2009 itu.

Untuk itu, SBY mengingatkan kader-kader Demokrat menggunakan jurus putih dalam kegiatan politik. "Jangan tergoda, memasuki jalur hitam atau politik yang hitam," ujarnya.

Jumat lalu, SBY juga mengingatkan tentang aksi 9 Desember 2009 nanti yang ditudingnya diikuti orang-orang yang tidak pernah bicara pemberantasan korupsi sebelumnya. Gerakan 9 Desember ini adalah Gerakan Indonesia Bersih yang dimotori sejumlah tokoh mulai dari Syafii Ma'arif sampai Fadjroel Rachman.

Kerusuhan Mei 98 masih merupakan misteri yang belum terselesaikan di ranah hukum sampai saat ini. Berganti Presiden, belum ada yang mampu menemukan pelaku kekerasan yang diduga menewaskan ratusan orang terutama di Jakarta dan sejumlah kota besar di Indonesia itu.

Ramai Kabar Artis Cerai, Supri FX Justru Buat Lagu untuk Istrinya
Proses eksekusi Kompol Wahyu dan AKP Bambang dalam kasus Tragedi Kanjuruhan.

Inkracht! Jaksa Eksekusi 2 Polisi Terkait Tragedi Kanjuruhan

Kejaksaan Tinggi Jawa Timur mengeksekusi dua anggota polisi yang terlibat dalam kasus atau tragedi Kanjuruhan.

img_title
VIVA.co.id
8 Mei 2024