PPP: Pilpres 2019, Perang Antara Aliran Agama

Politisi PPP, Syaifullah Tamliha.
Sumber :
  • VIVA/Ridho Permana

VIVA –  Politisi Partai Persatuan Pembangunan atau PPP, Syaifullah Tamliha mengatakan, di setiap negara, isu suku, antar golongan, ras dan agama atau SARA pada Pemilihan Presiden itu ada.

Prabowo Kaget Ada Pemuda Ngaku Siap Mati untuknya di Pilpres 2019: Saya Suruh Pulang!

Tamliha juga menyoroti isu SARA di Indonesia.

Anggota Fraksi PPP MPR RI ini menjelaskan, yang berkembang dewasa ini di Indonesia bukan perang antaragama, melainkan antaraliran agama.

Prabowo Cerita Tak sampai Satu Jam Putuskan Terima Ajakan Jokowi Gabung Kabinet

"Di Indonesia, yang terlihat itu perang antaraliran agama, bukan antaragama. Aliran agama yang dimaksud seperti Muhammadiyah dan Nahdhatul Ulama (organisasi). Isu itu kental sekali dalam dukungan kepada calon presiden dan wakil presiden," kata Tamliha, saat diskusi 'Isu SARA dalam Pilpres Hancurkan Kebhinekaan' di Gedung DPR, Jakarta Pusat, Jumat 1 Maret 2019.

Tamliha berharap, PBNU dan Muhammadyah bisa menetralisir perang antaraliran agama ini. Agar yang keluar adalah adu gagasan, ide-ide, demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 

Lembaga Survei yang Hasilnya Akurat dan Kredibel Bakal Jadi Rujukan di Pilpres 2024

"Kita berharap, PBNU maupun Muhammadiyah bisa menetralisir bahwa ini bukan perang antaraliran agama, tetapi harusnya perang gagasan-gagasan, ide-ide bagi keutuhan bangsa," ungkapnya.

"Bukan karena politik aliran, atau aliran agama. Itu yang maksud saya, harus dilakukan ormas besar Islam, yang secara keseharian cara beribadahnya berbeda satu sama lain," ujarnya. (asp)

PSMTI Diterima Presiden Jokowi di Istana

Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas

Jelang pencoblosan Pemilu 2024, pada 14 Februari pekan depan, masyarakat diimbau agar menggunakan hak pilihnya dengan bijak. Untuk bisa memilih pemimpin yang berkualitas.

img_title
VIVA.co.id
6 Februari 2024