PAN: Selama Ini Kami Lolos, dan Dapat Pimpinan DPR

Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Yandri Susanto
Sumber :
  • VIVA/Lilis Khalisotussurur

VIVA - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional, Yandri Susanto, menanggapi partainya yang disebut tak akan lolos parlemen berdasarkan survei litbang Kompas. Ia mengatakan partainya memang selalu diprediksi tak pernah lolos ke parlemen.

Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas

"Setiap ditanya masalah survei apapun, memang PAN itu semenjak reformasi sampai sekarang semua survei pernah yang mengatakan itu, (tapi) lolos parliamentary threshold selama ini. Apakah itu pemilu 2004, 2009, 2014, di survei itu PAN tidak pernah melampaui itu di atas 3 atau 4 persen," kata Yandri saat dihubungi, Kamis, 21 Maret 2019.

Ia mengatakan faktanya PAN selalu lima besar. Makanya, PAN selalu mendapatkan posisi pimpinan DPR. Selama pemilu berlangsung sejak reformasi.

Prabowo Kaget Ada Pemuda Ngaku Siap Mati untuknya di Pilpres 2019: Saya Suruh Pulang!

"Itu artinya mengonfirmasi kami terhadap hasil survei selama ini menjadi pelecut kami untuk terus bekerja tapi kami tidak khawatir karena berdasarkan pengalaman PAN itu selalu lolos," kata Yandri.

Ia menambahkan, survei hanya menyurvei PAN, bukan calegnya. Padahal, PAN mendapatkan suara dari calegnya.

Prabowo Cerita Tak sampai Satu Jam Putuskan Terima Ajakan Jokowi Gabung Kabinet

"Kami maklum kalau PAN itu di survei Kompas itu 2,9 persen. Itu malah bagus. Kalau LSI Denny JA kan 1 koma terus. Jadi kalau 2,9 ditambah caleg 5 atau 6 persen itu sudah benar. Karena PAN itu 1/3-nya dari suara caleg. Jadi kami sama sekali tidak khawatir. Tapi kami tidak boleh lengah," kata Yandri.

Sebelumnya, Penelitian dan Pengembangan atau Litbang Kompas menggelar survei terbaru terkait Pemilu 2019 khususnya mengenai elektabilitas partai-partai politik dalam menghadapi pemilihan legislatif. Hasilnya, hanya enam partai yang mereka prediksi lolos ke DPR karena memenuhi syarat ambang batas parlemen sebesar 4 persen.

Seperti dikutip dari Harian Kompas, Kamis, 21 Maret 2019, enam partai tersebut Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan 26,9 persen, Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) 17 persen, Partai Golongan Karya (Golkar) 9,4 persen, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 6,8 persen, Partai Demokrat 4,6 persen, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 4,5 persen.

Sedangkan, 10 partai lainnya tidak lolos yaitu Partai Amanat Nasional (PAN) 2,9 persen, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 2,7 persen, Partai Nasdem 2,6 persen, Partai Hanura 0,9 persen, Partai Bulan Bintang (PBB) 0,4 persen, Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) 0,2 persen. Kemudian partai-partai baru seperti Partai Perindo 1,5 persen, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) 0,9 persen, Partai Berkarya 0,5 persen, dan Partai Garuda 0,2 persen.

PAN bersama dengan PPP, dan Nasdem memang termasuk partai yang elektabilitasnya tak melewati ambang batas parlemen sebesar empat persen. Tapi, apabila ditambah dengan tingkat margin of error +/- 2,2 persen, ketiga partai tersebut masih mempunyai peluang lolos ke DPR.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya