- VIVA/Ridho Permana
VIVA – Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto berharap, pengumuman hasil pemilu 2019 bisa diterima oleh seluruh pihak. Sehingga, tidak ada risiko gangguan keamanan yang terjadi setelah pengumuman Pemilu pada 22 Mei 2019 mendatang.
"Kita mengharapkan agar pengumuman nanti berjalan wajar. Pengakuan belum berhasil, kalah, itu kan bisa disebut dengan belum berhasil, saya pun enggak pernah berhasil (menang pilpres) juga kan." kata Wiranto di Jakarta, Jumat 17 Mei 2019.
Ia mengatakan, dia belum berhasil dalam kontestasi Pilpres 2009 lalu. Namun, Wiranto mengklaim dirinya tak pernah mempermasalahkan hal tersebut. "Kemarin saya ketemu dengan para kepala daerah, (cerita) saya itu bolak-balik kalah juga happy-happy aja," katanya.
Pendiri Partai Hanura itu menegaskan, bahwa Indonesia memiliki rambu-rambu hukum yang mengatur batas kebebasan. Jangan sampai, lanjut dia, kebebasan itu justru mengancam keamanan negara.
"Kami aparat keamanan hanya masuk di wilayah itu. Menjaga itu. Kalau masyarakat sudah taat hukum, kami santai-santai saja," kata dia.
Wiranto juga curhat bahwa ada yang menyebut dirinya kejam, atau disebut kembali membawa era Orde Baru di era pemerintahan saat ini. Ia menegaskan hal itu tidak betul.
"Kami hanya sebatas bagaimana menjaga hukum ditegakkan, karena Republik Indonesia negara hukum. Makanya kalau enggak ingin ditangkap, jangan macam-macam, jangan melanggar hukum. Kan begitu," ujar dia. (mus)