Jokowi Dituntut Mundur, TKN: Nanti Pemilihnya Marah

Sekjen PPP, Arsul Sani dan pengurus DPP.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Lilis Khalisotussurur

VIVA - Salah satu tuntutan dari massa yang menggelar demonstrasi di sekitar Gedung Bawaslu, Jakarta, adalah agar Jokowi mundur. Belakangan, mereka terlibat bentrok dengan aparat kepolisian.

Kunjungi Pasar Laino Raha, Presiden Jokowi Disambut Ribuan Warga Muna

Bagaimana Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin menyikapinya?

Wakil Ketua TKN Jokowi-KH Maruf Amin, Arsul Sani, menyatakan tuntutan itu tentu saja tidak bisa dipenuhi. Sebabnya, para pemilih pasangan capres-cawapres nomor urut 01 itu tentu saja tidak bisa menerima.

Ada Aturan Baru, Bos BPJS Kesehatan Wanti-wanti RS Jangan Kurangi Tempat Tidur Rawat Inap

"Ya nanti kan marah pemilih Pak Jokowi yang 55,5 persen," kata Arsul di kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan, Menteng, Jakarta, Kamis, 23 Mei 2019.

Lagipula, lanjut Arsul, para demonstran yang menggelar unjuk rasa itu jumlahnya tidak sebesar jika dibandingkan dengan keseluruhan pemilih Jokowi-Ma'ruf. "Yang minta mundur berapa gelintir sih," ujarnya.

Ditanya Cari Pasangan Lagi, Ria Ricis Ingin Perbaiki Diri

Terkait dengan aksi demonstrasi, Arsul berharap Prabowo subianto dan para elite politik pendukungnya secara tegas memerintahkan mereka untuk berhenti. Kedua, kalau pun tidak bisa, maka sebaiknya unjuk rasa dilaksanakan dengan mematuhi peraturan undang-undang.

"Begitu jam 18 selesai sehingga diharapkan akan menjadikan bahwa proses hukum dan demokrasi kita itu bisa berjalan seiring, tidak kontradiktif," ujar politisi yang juga Sekretaris Jenderal PPP tersebut.

VIVA Militer: Letjen TNI Prabowo dan Megawati di Unhan.

PDIP: Megawati Bertemu Prabowo pada 17 Agustus

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto mengatakan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri berpeluang bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Su

img_title
VIVA.co.id
13 Mei 2024