Demokrat: Ada yang Takut dengan Karier Politik AHY

Agus Harimurti Yudhoyono usai bertemu Presiden Jokowi di Jakarta beberapa waktu lalu.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

VIVA – Ketua Bidang Hukum DPP Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean mengakui hubungan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri baik-baik saja.

Tapi, kata dia, ada rasa ketakutan apabila karier politik putra SBY, yakni Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) melejit. Sehingga, Komandan Tugas Bersama (Kogasma) Demokrat itu tidak diberi ruang dalam membantu Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).

"Betul baik-baik saja, tidak ada masalah. Yang ada hanya ketakutan terhadap masa depan politik, maka AHY harus tidak boleh diberi ruang membuktikan diri memang lebih baik dari yang ada," kata Ferdinand lewat akunnya di Twitter yang dikutip Senin, 28 Oktober 2019.

Jadi, Ferdinand tidak melihat adanya dendam antara Mega dengan SBY. Namun, hanya ada rasa takut yang menghantui terhadap masa depan politik AHY.

"Ini soal ketakutan persaingan politik masa depan, bukan soal dendam atau ada masalah," ujar dia.

Sementara Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief mengira bahwa dendam Megawati tak cuma kepada SBY. "Ternyata, dendam itu turun juga ke anaknya @AgusYudhoyono," ujarnya.

Andi Arief berharap pada Presiden Jokowi bisa mengurai ketegangan antara kedua mantan Presiden Republik Indonesia, yakni Mega dan SBY.

Heboh Penundaan, Demokrat Tetap Susun Strategi Pemenangan Pilpres 2024

"Tadinya saya melihat Pak Jokowi mampu meredakan ketegangan dan dendam ini, rupanya belum mampu," katanya.

Tentu saja, kata dia, AHY tidak pernah merencanakan hidupnya sebagai anak SBY dan itu takdir sejarah.

Demokrat Klaim Rakyat Rindu Keberhasilan Era SBY

"Karena itu, dendam Ibu Megawati hingga ke anak cucu SBY adalah dendam pada takdir," tandasnya.

AHY Ungkap Ternyata Wali Kota Surabaya Teman Sekelasnya Kuliah Doktor
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri

Kekuasaan adalah Perimbangan Kekuatan yang Stabil

Presiden RI ke-5 itu berharap kepada para pihak tersebut untuk berhenti melakukannya.

img_title
VIVA.co.id
30 November 2023