- Istimewa
VIVA – Salah satu pendiri Partai Nasdem, Patrice Rio Capella sempat menyampaikan kekecewaannya dengan langkah dan manuver yang dilakukan oleh Ketua Umum Nasdem, Surya Paloh.
Padahal, Nasdem saat ini berada dalam koalisi Pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Tapi, Surya selaku pimpinan partai tersebut malah mengambil langkah yang menimbulkan pertanyaan publik.
Menurut Rio, Surya melakukan manuver politik sebelum dan setelah pengumuman kabinet oleh Presiden Jokowi. Seperti mengundang Gubernur DKI Anies Baswedan ke Kantor DPP Nasdem di Gondangdia.
Setelah pengumuman kabinet oleh Jokowi, kata dia, Surya kembali melakukan manuver dengan safari politik menemui Presiden PKS, M Sohibul Iman di Kantor DPP PKS.
"Menurut saya, di situ timbul keanehan, menunjukkan inkonsistensi dari Nasdem," kata Rio Capella saat dihubungi VIVA.co.id, Rabu 13 November 2019.
Pertimbangkan Partai Gelora
Meski kecewa, mantan Ketua Umum Partai Nasdem periode 2011-2013 itu sampai saat ini belum ada ancang-ancang untuk bergabung dengan partai politik lain.
"Enggak ada (partai politik). Belum ada (ancang-ancang gabung partai lain)," tuturnya.
Ia juga menepis informasi, bakal merapat ke Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia yang dilahirkan oleh mantan elit PKS, yakni Anis Matta dan Fahri Hamzah.
Menurut dia, sejauh ini belum ada komunikasi dari Partai Gelora menawarkan untuk bergabung. Tapi, hal itu bakal jadi pertimbangannya.
"Gelora belum pernah menawarkan, saya juga belum pernah bertemu Gelora, belum ketemu Fahri juga. Mungkin patut juga dipertimbangkan," ujar mantan Sekretaris Jenderal Nasdem tersebut.
Gelora Tolak PKS, Keponakan Prabowo Sebut Koalisi Prabowo-Gibran Masih Terbuka
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Rahayu Saraswati, menyatakan bahwa partainya terbuka bila PKS ingin bergabung ke dalam pemerintahan Presiden terpilih, Prabowo - Gibran.
