Buka Sidang Paripurna, Bamsoet Pantun Sindir Elite Politik

Ketua DPR Bambang Soesatyo saat membuka sidang paripurna tahunan
Sumber :
  • VIVAnews / Eduward Ambarita

VIVA – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Bambang Soesatyo menyampaikan dua buah pantun ketika membuka rapat paripurna tahun sidang 2019 - 2020. Dalam pantun pertamannya, pantun Bambang, menyindir pernyataan elite yang kerap saling beda pendapat.

Bamsoet: Pelayanan Pajak Harus Lebih Cepat dan Mudah

"Segi empat belah ketupat, Ketupat dibuat bila lebaran dekat. Para pemimpin jangan saling sindir silang pendapat agar negeri tetap sehat dan kuat," kata Bambang saat menyampaikan pidatonya di Ruang Rapat Paripurna I Gedung Kura - Kura Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat 16 Agustus 2019.

Bamsoet, begitu politisi Partai Golkar itu disapa, kemudian melanjutkan pantun keduanya. Ia mengambil, pantun dari kata - kata 'Bunga Seroja' yang diambil dari Kalimantan.

Ketua DPR Sarankan Kabinet Baru Beri Ruang untuk Generasi Muda

"Bunga seroja dari kalimantan, dibawa orang ke sulawesi. Walau orang ramai mendebat amandemen Pancasila, dan tapi NKRI tetap harga mati," kata dia.

Selain pidato Ketua DPR pada pembukaan masa sidang, Bambang juga mengatakan, bahwa setelahnya Presiden Jokowi akan menyampaikan RUU tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2020 disertai Nota Keuangan dan dokumen pendukungnya.

Ketua DPR: Semua Pihak Harus Hormati Hasil Pemilu

Dalam pidato politiknya pun, Bambang mengutarakan, rasa syukurnya di hari kemerdekaan Republik Indonesia yang memasuki usia ke - 74, telah terjadi banyak kemajuan.

Tak lupa, ia mengapresiasi, penyelenggaraan Pemilu serentak kemarin yang berlangsung lancar dan damai.

"Kita bersyukur menjadi negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, sekaligus negara demokrasi terbesar ketiga di dunia. Kita baru saja melewati agenda politik yang sangat menentukan dalam kehidupan bangsa dan negara, yaitu Pemilu Serentak 2019. Walaupun diwarnai dengan persaingan yang sangat tajam, sampai terjadi keterbelahan masyarakat selama Pilpres, tetapi semua itu akhirnya dapat kita lalui dengan aman dan damai," ujarnya.

"Ini menandakan adanya kedewasaan politik bangsa kita dalam berdemokrasi," kata Bamsoet. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya