Jadi Wantimpres, Fadilah Janji Tetap Kritis

VIVAnews - Mantan Menteri Kesehatan Siti Fadila Supari dipilih Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) masuk dalam jajaran Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres). Padahal, Siti Fadila mengaku kerap berbeda pendapat dengan SBY.

Usai dilantik, Siti Fadilah mengaku kaget dengan keputusan Presiden memilihnya. "Saya berpikir, barangkali pertimbangan saya dibutuhkan. Sehingga hal yang berbeda antara kami mudah-mudahan tidak berbeda lagi," kata Fadilah kepada wartawan, Senin 25 Januari 2010.

Apakah penunjukkan Anda akan mengurangi sikap kritis? "Seharusnya tidak mengurangi kekritisan. Namun, caranya yang berbeda," kata dia.

Salah satu sikap keras Siti Fadilah saat menjadi menteri adalah saat menutup Naval Medical Research Unit 2 (Namru 2) sebagai bentuk kerja sama Indonesia-Amerika Serikat. "Saya memang keras dalam hal kesehatan. Namru saya tutup karena sudah tidak singkron lagi," tegas dia. Menurutnya, negara manapun yang menjalin kerja sama dengan Indonesia harus adil, transparan, dan setara.
 
Dalam kesempatan itu, Siti Fadilah juga menjelaskan kronologi dirinya diminta jadi Wantimpres. Dia mengatakan dirinya ditawari jadi Wantimpres saat akan lengser dari posisi Menteri Kesehatan. Saat itu, Hatta Rajasa yang kemudian dipilih sebagai Menteri Koordinator Perekonomian mendatangi rumahnya mengatasnamakan perwakilan presiden.

"Dia (Hatta) mengatakan bahwa pemerintah akan mengganti menteri kesehatan," kata Fadila. Saat itu, dirinya ditawari masuk jajaran pertimbangan presiden, namun dia belum memberikan jawaban apakah menolak atau menerima tawaran.

Kabar mengenai Wantimpres ini kemudian datang lagi, empat hari lalu. "Saya ditelepon dan diminta jadi Wantimpres," kata dia.

Lagi Hamil, Tengku Dewi Ngaku Diselingkuhi Suami: Aku Menyerah!
VIVA Militer: TMMD ke-120 Kodim Purwakarta dibuka

TMMD 120 Dibuka, Kesatria Tanah Wali Kerahkan Pasukan Maung Siliwangi TNI Beraksi di Gurudug

Musala dan rumah jadi sasaran prajurit TNI

img_title
VIVA.co.id
8 Mei 2024