Sektor Pariwisata Terancam PHK Massal, DPR Ingatkan Pemerintah

VIVA – Mewabahnya Covid-19 atau virus Corona berdampak pada sektor pariwisata, terutama perhotelan dan restoran yang memperkerjakan ribuan orang. Dengan tidak adanya pemasukan hotel karena mesti tutup bisa berdampak pada PHK besar-besaran.

Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian meminta pemerintah untuk segera menyiapkan insentif, agar sektor ini tidak koleps.

“Jika tidak ada stimulus dari pemerintah, dampaknya bisa terjadi PHK besar-besaran, dan kedepannya dunia pariwisata akan sulit pulih. Tentu ini tidak kita inginkan,” kata Hetifah, Minggu 5 April 2020.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar menjelaskan, bantuan dari pemerintah tersebut dapat disalurkan melalui berbagai cara. Dan hal tersebut sangat mungkin dilakukan oleh pemerintah.

“Antara lain penangguhan pembayaran BPJS ketenagakerjaan, keringanan biaya utilitas seperti listrik dan air, serta relaksasi pembayaran angsuran dan bunga pinjaman untuk pelaku industri pariwisata,” paparnya.

Hetifah mengungkapkan, anggaran untuk stimulan tersebut bisa direalokasikan dari anggaran pemasaran yang tidak jadi terpakai setelah wabah virus Corona menyerang.

Ia menambahkan, Kementerian pariwisata dan ekonomi kreatif tidak bisa melakukan hal tersebut sendirian. Untuk merealisasikan stimulus ini diperlukan koordinasi lintas lembaga di pemerintah.

“Harus ada koordinasi yang erat dengan lembaga lembaga lainnya, seperti OJK, PLN, dan BPJS. Mekanisme penyaluranpun harus dibuat jelas. Jangan sampai ada perbedaan antara kebijakan di atas dengan implementasi di lapangan.” katanya.  

Alasan WHO Resmi Cabut Darurat COVID-19
Ratusan Aliansi Perjuangan Rakyat Bali menggelar aksi damai di depan Kantor Gubernur.

Geruduk Kantor Gubernur Bali, Buruh Tuntut Karyawan Kontrak di Sektor Pariwisata Dihapus

Ratusan orang yang melakukan orasi di depan Kantor Gubernur itu menuntut pemerintah untuk menghapus status karyawan kontrak bagi pekerja pariwisata di Bali.

img_title
VIVA.co.id
1 Mei 2024