Fadli Zon Usul Densus 88 Dibubarkan, Ahmad Sahroni: Tendensius

Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni
Sumber :
  • istimewa

VIVA – Politikus Gerindra Fadli Zon belum lama ini menyampaikan agar pemerintah sebaiknya membubarkan pasukan elit polisi yang bertugas sebagai pemberantas terorisme, Datasemen Khusus Antiteror atau Densus 88. Salah satu alasannya karena keberadaan Densus 88 dinilai kerap menyebarkan narasi terkait Islamofobia di masyarakat. 

Negara Ini Tuduh Iran sebagai Negara Teroris, Kok Bisa?

Menanggapi hal ini, Wakil Ketua Komisi III DPR RI asal Fraksi Partai NasDem Ahmad Sahroni menyatakan ketidaksetujuannya. Dia menyebut, sebagai wakil ketua di komisi yang membidangi langsung isu keamanan dan kepolisian, keberadaan Densus 88 masih dibutuhkan.

"Saya kurang setuju dengan pendapat pak Fadli Zon karena kurang bijak dan terlalu tendensius. Teroris di Indonesia itu nyata adanya, sudah banyak kejadian. Korban berjatuhan, dan kita melihat sendiri kasusnya," kata Sahroni dikutip pada Jumat, 8 Oktober 2021.

Mantan Teroris Poso Dukung Penuntasan Masalah Terorisme di Sulawesi Tengah

Ilustrasi penangkapan teroris oleh Densus 88 Polri

Photo :
  • ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana

Dia mencontohkan kejadian saat bom Makassar beberapa waktu lalu. Kemudian, di Jakarta, dan Surabaya, beberapa tahun lalu.

Sahroni Ungkap Perbincangan Surya Paloh dengan Jokowi saat Hadiri Pernikahan Anak Bamsoet

"Saya melihat  justru kehadiran Densus 88 sangat dibutuhkan karena jelas sangat bermanfaat dalam memberantas teroris-teroris ini," tutur Sahroni.

Pun, ia menyebut tuduhan terkait Densus 88 memunculkan Islamophobia juga merupakan pernyataan provokatif. Menurutnya, fakta di lapangan menunjukkan bahwa aksi terorisme tidak berdasarkan dengan agama manapun.

"Soal tuduhan Islamophobia, saya rasa ini agak provokatif. Karena teroris itu tidak berkaitan dengan agama manapun, jadi tidak ada korelasinya. Mau agama Islam, Kristen, Budha, atau apapun kalau melakukan tindakan terorisme ya pasti diberantas," ujar Sahroni.

Terakhir, Sahroni juga meminta kepada Fadli untuk mempelajari lebih jauh terkait terorisme di Indonesia, berikut juga dengan sepak terjang Densus 88 dalam memberantas aksi teroris. Fadli diminta tabayun dulu sebelum memberikan pernyataan.

"Saya rasa Pak Fadli Zon sebaiknya sebelum menyimpulkan sesuatu lebih baik tabayun dulu, ngobrol dulu dengan Densus 88 dan para keluarga korban. Pelajari tentang terorisme di Indonesia, pelajari begitu banyak nyawa yang melayang. Bukan ujug-ujug mengeluarkan statement yang tendensius begini," ujar Sahroni.

Sebelumnya, Anggota Komisi I DPR RI yang juga Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon meminta Densus 88 sebaiknya dibubarkan. Fadli menyebut bila narasi yang dikeluarkan Densus berbau Islamofobia dan dijadikan komoditas.

“Dunia sudah berubah, sebaiknya Densus 88 ini dibubarkan saja. Teroris memang harus diberantas, tapi jangan dijadikan komoditas," cuit Fadli seperti dikutip VIVA, Rabu 6 Oktober 2021.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya