Muhaimin: Corona Telah Kita Seterika, Krisis Kita Linggis

Ketua Umum PKB, Abdul Muhaimin Iskandar.
Sumber :
  • Istimewa.

VIVA – Wakil Ketua DPR Bidang Korkesra Abdul Muhaimin Iskandar menyampaikan tahun 2022 akan jadi masa pemulihan dari pandemi Corona Covid-19 yang hampir dua tahun melanda global termasuk negara RI. Muhaimin bilang negara RI mesti bersyukur bisa berhasil melawan pandemi.

Taiwan Siap Berbagi Pengalaman Pelayanan Medis dengan Indonesia

Menurut dia, saat ini adalah momen kesempatan untuk pemulihan agar masyarakat bisa kembali beraktivitas normal.

”Corona telah kita seterika, krisis telah kita linggis. Indonesia kita berhasil mengendalikan pandemi dan kita akan memasuki era pemulihan agar anak-anak kita kembali bersekolah tatap muka dan semua warga dan orang muda kembali bekerja," kata Muhaimin saat menyampaikan pidato awal tahun bertajuk 'Peta Jalan Indonesia Maju', Senin, 3 Desember 2022. 

Resmikan Bendungan Ameroro, Jokowi Sebut Bisa Cegah Krisis Air hingga Genjot Pariwisata

Dia mengatakan, tahun 2022 mesti disambut dengan sikap optimistis. Dia bilang demikian karena RI masih punya waktu untuk mengejar prestasi-prestasi besar. 

"Kita masih memiliki  kesempatan-kesempatan  untuk membuat perubahan-perubahan besar menuju Indonesia maju," jelas Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut.

Isu Cak Imin Minta Jatah 2 Kursi Menteri Buat PKB, PAN: Itu Urusannya Prabowo

Pun, ia menyebut sikap optimistis dan percaya diri mesti dijaga. Namun, ia mengingatkan agar tidak berpuas diri dan bersantai.

Wakil Ketua DPR RI, Muhaimin Iskandar.

Photo :
  • VIVA/Anwar Sadat
 

Lebih lanjut, ia menekankan pemulihan dari pandemi bukan hanya pemulihan ekonomi atau naiknya angka-angka produk domestik bruto (PDB). Kata dia, masih banyak warga yang belum bisa bangkit akibat pandemi dan krisis ekonomi.

Menurut dia, masih banyak warga yang tak memiliki pendapatan layak. Mereka pun terdampak selama pandemi.

"Masih banyak orang muda-orang muda tidak bekerja, jobless, menganggur. Karena itu, pengertian pemulihan haruslah mencakup pemulihan sosial ekonomi, bukan hanya pemulihan ekonomi," kata eks Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi. 

Dia menuturkan, pemulihan sosial ekonomi mesti memuat tiga tujuan penting. Pertama, menurunnya angka pengangguran. Sebab, persoalan pengangguran jadi perhatian karena angka pengangguran nasional masih tinggi di angka 9% lebih.

”DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, dan Kepulauan Riau tercatat memiliki angka pengangguran tertinggi. Saya ingin mengingatkan sekali lagi bahwa lapangan kerja adalah kepentingan nasional," lanjut dia.

Semakin banyak warga bekerja, semakin kuat daya beli dan semakin banyak wajib pajak. Semakin banyak warga bekerja, semakin kuat kohesi sosial dan loyalitas untuk Indonesia kita," tutur Muhaimin.

Kemudian, aspek kedua yakni menurunnya beban utang pemerintah. Dia mengingatkan meski rasio utang dinilai masih aman, namun beban bunga utang saat ini sudah sangat besar. 

Adapun dalam APBN 2022, direncanakan pembayaran utang pemerintah sebesar Rp405 triliun lebih. Hal ini terdiri dari bunga utang dalam negeri sebesar Rp393 triliun dan bunga utang luar negeri sebesar Rp12 triliun. 

"Utang BUMN akan menjadi beban utang pemerintah karena pemerintah de facto dan de jure adalah pemilik dan pemegang saham utama BUMN-BUMN tersebut,” katanya.

Selanjutnya, yang ketiga yaitu jumlah keluarga dan warga miskin ekstrem mesti menurun. Kategori kemiskinan esktrem ini seperti kelompok warga negara yang betul-betul tidak memiliki pendapatan dan daya beli untuk bertahan hidup. 

Dia menyebut contohnya di Jawa Tengah ada lima daerah dengan angka kemiskinan ekstrem tinggi yaitu Banyumas, Banjarnegara, Kebumen, Pemalang dan Brebes. 

”Pemerintah Presiden Jokowi telah menyadari soal ini dan meletakkan sebagai prioritas dan ukuran keberhasilan pembangunan tahun 2022. Yaitu menekan tingkat pengangguran menjadi 5,5-6,3 persen," sebutnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya