- Istimewa
VIVA – Dinamika menuju Pilpres 2024 terus diwarnai dengan dukungan kelompok relawan terhadap figur tertentu maju sebagai calon presiden. Kali ini, muncul relawan yang tergabung dalam Emak-Emak Bekasi mendeklarasikan dukungan terhadap Muhaimin Iskandar atau Gus Muhaimin.
Mereka mau Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu maju nyapres. Ada beberapa alasan Emak-Emak Bekasi ini dukung Muhaimin.
Kordinator Emak-Emak Bekasi, Rospiah menyampaikan dukungan itu merujuk hasil diskusi yang dilakukan emak emak dari Kabupaten bekasi.
"Kami sepakat bahwa nanti Indonesia dipimpin orang yang peduli dan bisa membawa aspirasi kami, termasuk mempunyai semangat juang tinggi dan contoh yang baik. Sosok yang tepat memimpin Indonesia adalah Gus Muhaimin," kata Rospiah, dalam keterangannya, Sabtu, 12 Februari 2022.
Dia menilai Muhaimin dengan latar belakangnya sebagai politikus memiliki sikap yang peduli terhadap rakyat kecil. Bagi dia, sosok Wakil Ketua DPR itu punya perhatian terhadap persoalan rakyat kecil seperti kenaikan harga sembako.
Menurut Rospiah, harapannya eks Menteri Tenaga Kerja itu bisa jadi pemimpin negara RI dan membuat kebijakan pro rakyat kecil.
"Kami nilai Gus Muhaimin sebagai tokoh nasional bijaksana yang akan membuat kebijakan prorakyat kecil. Dan, mampu mengatasi permasalahan di daerah kami, seperti harga kebutuhan pokok, dan mengantisipasi lonjakan harga yang tidak stabil," jelas Rospiah.
Pun, ia yakin dengan rekam jejaknya mulai dari menteri anggota DPR, hingga memimpin organisasi internasional, Muhaimin bisa amanat.
Dia tak mau tipe pemimpin yang hanya bisa mengumbar janji seperti harga kebutuhan sembako.
"Maka kami melihat dari sosok Gus Nuhaimin yang menggaungkan kebangkitan ekonomi mampu mengatasi kenaikan lonjakan kebutuhan pokok. Maka kami akan mendukung Gus Muhaimin untuk maju sebagai Calon Presiden 2024," tutur Rospiah.
Nama Muhaimin masuk dalam bursa capres versi hasil sejumlah survei. Muhaimin bersaing dengan sejumlah tokoh yang digadang-gadang maju nyapres seperti Prabowo Subianto, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil, hingga Airlangga Hartarto.