Keturunan PKI Diizinkan Ikut Seleksi TNI, HMI Ingatkan Sejarah Kelam

Prajurit TNI saat berjaga di akses menuju salah satu wilayah terdampak erupsi Gunung Semeru. (Foto ilustrasi)
Sumber :
  • ANTARA/Naufal Ammar

VIVA – Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa memperbolehkan keturunan Partai Komunis Indonesia (PKI) ikut mendaftar jadi prajurit TNI. Langkah Andika itu menuai respons dari berbagai pihak.

Pasca-Pukul Mundur OPM di Kampung Homeyo, Koops TNI Habema Dirikan Sekolah Lapangan untuk Warga

Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) M. Ichya Halimudin menanggapi diizinkanya keturunan PKI jadi calon prajurit TNI. Dia mengingatkan sejarah kelam PKI di Indonesia tak boleh dilupakan.

"PKI punya sejarah kelam di Indonesia terkait pemberontakan dulu tahun 1948 dan 1965. Dan, dahulu ada Tap MPRS MPRS No 25 Tahun 1966," kata Ichya, dalam keterangannya yang dikutip pada Jumat, 1 April 2022.

Penuh Bangga, Dankormar Lepas Ratusan Prajurit Satgas Pamtas Mobile RI-PNG Yonif 6 Marinir ke Papua

Dia pun menyinggung TAP MPRS XXV/1966 yang mengatur tentang pembubaran PKI hingga dilarangnya aktivitas terkait penyebaran paham komunisme dalam segala bentuk. Menurutnya, memang setiap warga negara punya hak asasi yang sama. 

Namun, ia menekankan fungsi TNI sebagai alat pertahanan negara.

3.000 Paspampres Jadi Perisai Hidup Tamu Negara Peserta KTT WWF di Bali, Ini Pembagian Tugasnya

"Tapi, karena TNI ini merupakan alat vital pertahanan negara maka harus mempertimbangkan fakta sejarah PKI yang kelam di Indonesia," ujar Ichya.

Sekjen PB HMI) M. Ichya Halimudin

Photo :
  • Istimewa

Kemudian, ia menambahkan lagi agar jangan dilupakan yang sudah dilakukan PKI di masa lalu. Dia menegaskan ideologi yang mesti dipegang teguh adalah Pancasila, UUD 1945, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Kita tidak boleh lupa terhadap apa yang sudah dilakukan oleh PKI terhadap bangsa ini di Indonesia," tuturnya.

Pernyataan Panglima Andika

Pernyataan Panglima Jenderal Andika Perkasa soal keturunan PKI bisa ikut mendaftar jadi prajurit TNI disampaikan saat rapat koordinasi. Saat itu, Andika rapat dengan panitia seleksi penerimaan prajurit TNI tahun 2022.

Andika awalnya pertanyakan dasar hukum penolakan keturunan PKI mengikuti seleksi prajurit TNI. Tak lama kemudian, perwira TNI pangkat kolonel menjelaskan dasar hukum penolakan itu.

Perwira itu menyebut Ketetapan Majelis Permusyarawatan Rakyat Sementara (TAP MPRS) XXV Tahun 1966. Menanggapi itu, Andika lantas memerintahkan kolonel untuk beberkan dasar hukum tersebut. 

"Oke, sebutkan apa yang dilarang TAP MPRS," kata Andika dalam akun YouTube yang dikutip pada Jumat, 1 April 2022.

"Siap, yang dilarang TAP MPRS Nomor 25. Satu, komunisme, ajaran komunisme, organisasi komunis maupun organisasi underbow dari komunis tahun ‘65," jawab perwira pangkat kolonel tersebut.

Andika pun langsung memerintahkan perwira yang jadi panitia seleksi penerimaan prajurit TNI membaca lagi isi TAP MPRS. Dia ingin mereka punya dasar hukum yang jelas mengenai larangan keturunan PKI dilarang mengikuti seleksi prajurit TNI. 

Andika kemudian jelaskan terkait TAP MPRS Nomor 25 Tahun 1966. Dia bilang TAP MPRS tersebut salah satunya menyatakan PKI sebagai organisasi terlarang.

"Tidak ada kata-kata underbow segala macam. Menyatakan Komunisme, Leninisme, Marxisme sebagai ajaran terlarang itu isinya,” ujar Andika.

Pun, ia menyampaikan agar panitia seleksi penerimaan prajurit TNI tidak salah memahami TAP MPR tersebut. Apalagi menyangkut larangan untuk keturunan PKI.

"Keturunan ini melanggar TAP MPR apa? Dasar hukum apa yang dilanggar sama dia?," tutur Andika. 

“Zaman saya tidak ada lagi keturunan dari apa tidak. Karena apa, saya menggunakan dasar hukum, oke. Hilang (cabut) nomor empat (ketentuan keturunan PKI)," kata Andika.


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya