Survei SMRC: Pemilih PDIP Lebih Dukung Ganjar Daripada Puan

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Sumber :
  • Teguh Joko Sutrisno/ tvOne.

VIVA – Hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) soal dukungan pemilih PDIP, menunjukkan bahwa responden yang memilih Ganjar Pranowo mencapai sebesar 34,2 persen, atau jauh lebih besar dibandingkan dengan yang memilih Puan Maharani yang hanya sebesar 1,9 persen.

Keras! Refly Sentil Anies: Dia Kan Individual, Tak Perlu Raker untuk Mengatakan Oposisi

"Dukungan massa PDIP kepada Ganjar naik dari 20,1 persen (Maret 2021) menjadi 34,2 persen (Maret 2022)," sebagaimana dikutip dari rilis survei SMRC, Kamis 7 April 2022.

Dengan nama Ganjar (34,2 persen) berada di urutan teratas, nama-nama lain yang berada di posisi selanjutnya adalah Prabowo Subianto (11,1 persen), Anies Baswedan (7,2 persen), dan Puan Maharani (1,9 persen).

Menohok! Balasan Petinggi Gerindra ke Ganjar soal Politik Akomodasi: Apakah Salah?

Namun, survei tersebut memperlihatkan bahwa meskipun dukungan terhadap Ganjar secara tahunan naik, tapi hal itu tercatat stagnan jika dibandingkan secara bulan ke bulan.

Apalagi, jika dibandingkan dengan hasil survei pada Desember 2021, persentase dukungan konstituen PDIP untuk Ganjar justru terlihat menurun.

Ganjar Nyatakan Jadi Oposisi, Ganjarist: Ini Menunjukkan Beliau Tidak Mencla-mencle

"Dalam tiga bulan terakhir dukungan (konstituen PDIP) kepada Ganjar cenderung stagnan, dari 36,7 persen di Desember 2021 menjadi 34,2 persen di Maret 2022," ujarnya.

Koalisi PDIP-Gerindra di 2024 Bisa Tak Ajak NasDem

Dari hasil survei SMRC soal simulasi pasangan capres-cawapres 2024 juga menyebutkan, terdapat peluang bahwa koalisi antara PDIP dan Gerindra nantinya tidak akan mengikutsertakan NasDem.

Bendera Partai Nasdem.

Photo :
  • Antara/ Yusran Uccang

Berdasarkan data SMRC, pola antarpartai untuk saling berkoalisi merupakan salah satu aspek penentu pembentukan pasangan capres-cawapres. Hal itu di samping aspek ideologi dan gaya komunikasi antarelit partai, yang juga turut menentukan hubungan antarpartai.

"Apabila aspek ideologi penting, maka partai dengan ideologi paling kebangsaan dan partai berideologi paling Islam, mungkin tidak mudah berkoalisi. PDIP dan PKS mungkin tak berkoalisi di tingkat nasional. Tapi partai-partai lain di antara dua partai tersebut dapat saling berkoalisi baik dengan PDIP maupun PKS," ungkap hasil survei

Namun, jika dilihat berdasarkan komunikasi antar-elite partai, ada sejumlah partai yang tidak mudah berkomunikasi bukan karena ideologinya, tapi karena suasana kebatinan antarpara pimpinannya.

"PDIP vs Demokrat dan vs NasDem. Juga NasDem vs Gerindra. Karena itu, kemungkinan PDIP tidak berkoalisi dengan Demokrat maupun NasDem. Sementara NasDem, mungkin tak bisa berkoalisi dengan Gerindra," ujarnya.

Sebagai informasi, survei SMRC yang digelar pada 13-20 Maret 2022 ini memakai 1.220 responden sebagai sampel dengan analisa terhadap 1.027 responden, dan dilakukan melalui wawancara tatap muka kepada masyarakat berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah.

Margin of error dari survei ini yakni +- 3,12 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen denhan asumsi simple random sampling.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya