Tinggalkan Demokrat, IAS Mengaku Langsung Sehati Dengan Golkar

Nurdin Halid.
Sumber :
  • Muhammad Yasir/Makassar/VIVA.co.id

VIVA – Ilham Arief Sirajuddin (IAS), resmi bergabung dengan Partai Golkar. Ia meninggalkan partai lamanya, Partai Demokrat, karena merasa tidak dihargai. Pengukuhan IAS sebagai kader partai berlambang pohon beringin dilakukan langsung oleh Wakil Ketua DPP Golkar Nurdin Halid

Ijeck dan Bobby Nasution Bertemu di Jakarta Bahas Pilkada Sumut 2024, Ini Hasilnya

Pengukuhan IAS menjadi kader Golkar dirangkaikan dengan halal bihalal yang digelar kader Golkar dan relawan Airlangga Hartarto, di Hotel Four Points by Sheraton, pada Minggu malam 29 Mei 2022.

"Dengan pasangkannya jas itu maka itu adalah simbol (IAS) resmi gabung di Partai Golkar," kata Nurdin Halid dalam keterangannya, Senin, 30 Mei 2022.

Badan Saksi Nasional Golkar Optimis Menang 70 Persen di Pilkada 2024

Nurdin mengaku sengaja memberikan langsung jas Golkar miliknya kepada IAS, lantaran telah menjadi simbol persahabatan antara dirinya dengan mantan Wali Kota Makassar itu.

"Dengan jas saya itu, merupakan simbol persahabatan saya dengan IAS. Sehingga dengan jaket ini, NH (Nurdin Halid) di hati IAS, IAS di hati NH," kata dia.

Musa Rajekshah: Bismillah, Saya Siap Maju Jadi Calon Gubernur Sumut

Ilham Arief Sirajuddin yang sudah memakai jas Golkar, kemudian diberikan kesempatan menyampaikan sambutan. IAS berterima kasih kepada Nurdin dan Airlangga Hartarto (Ketum DPP Golkar), atas diterimanya kembali menjadi kader Golkar.

"Insya Allah dengan dipakaikannya saya jas Pak Nurdin. Dan baju ini benar-benar pas. Ini menandakan bahwa hati saya dengan Pak Nurdin memang sudah pas," kata IAS.

Seperti diketahui bahwa beberapa tahun lalu, IAS pernah menjadi Ketua Golkar Kota Makassar dan Provinsi Sulawesi Selatan, sebelum menyeberang ke Partai Demokrat.

IAS memilih bergabung ke Partai Golkar lagi, setelah merasa tidak diinginkan lagi oleh partai pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono itu. IAS yang ikut kontestasi pemilihan ketua DPD Demokrat Sulsel pada Desember 2021 lalu memenangkan 16 suara DPC. Sedangkan lawannya, Ni'matullah, hanya meraih 8 suara DPC.

Namun, Ketua Umum DPP Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) lebih memilih Ni'matullah untuk kembali memimpin Demokrat Sulsel. Keputusan putra sulung SBY itu yang membuat IAS memilih hengkang.

Kabar hengkangnya IAS dari Demokrat membuat sejumlah pengurus pusat partai berlogo mercy itu kaget.

"Agak sedikit terkejut juga kami. Pas kami dengar jika perpindahan Pak Ilham Arief Sirajuddin (IAS) atau Pak Aco ke Partai Golkar, karena menurut kami Pak IAS adalah salah satu kader utama yang ada di Sulawesi Selatan," ujar Ketua Bappilu DPP Partai Demokrat Andi Arief kepada awak media belum lama ini.

Saat ini, Ni'matullah juga telah resmi menjadi Ketua DPD Demokrat Sulsel oleh AHY secara virtual pada Sabtu 28 Mei 2022 lalu. Sementara IAS yang merasa tidak diinginkan Demokrat sudah memantapkan pilihan bergabung Golkar. IAS mengaku akan lebih memilih tempat untuk dihargai.

"Saya membutuhkan organisasi dimana saya dan cita-cita saya mengabdi di kancah lebih besar, bisa lebih dihargai," ujar IAS dalam keterangannya Jumat 27 Mei lalu.

Dalam pernyataan perpisahannya ke Demokrat, IAS juga menyoroti keputusan DPP Demokrat yang lebih memilih Ni'matullah sebagai ketua Demokrat Sulsel meski hanya didukung 8 suara suara DPC pada Musda, Desember 2021 lalu. Sementara IAS yang memenangkan Musda dengan 16 suara DPC tidak dipercaya DPP.

"Sesungguhnya saya seperti pejuang, yang dipaksa menelan ludah sendiri. Ibarat bertarung membawa sekeranjang air. Jujur saya tidak bisa membayangkan, jika harus tetap berada satu organisasi, di mana para petingginya di pusat, saya pahami sudah tidak menginginkan saya. Apalagi setelah keputusan penunjukan (Ni'matullah), tidak ada upaya rekonsiliasi yang terlihat di segala tingkatan," jelas IAS.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya