- Istimewa/Diki Hidayat
VIVA Politik - Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PPP memutuskan Muhammad Mardiono menjadi Plt Ketua Umum DPP menggantikan Suharso Monoarfa. Karir Suharso sebagai pucuk pimpinan PPP diberhentikan.
Ketua DPC PPP Kabupaten Garut, Yudi Nugraha Lasminingrat menyampaikan pihaknya tetap akan mematuhi instruksi DPP PPP. Dia tak mempersoalkan siapa figur yang jadi pucuk pimpinan tertinggi partai berlambang kabah tersebut.
Bagi dia, dengan saat ini Mardiono sebagai Plt Ketum maka kerja organisasi partai berjalan seperti biasanya.
"Tidak ada pengaruhnya bagi kepengurusan partai di daerah. Kami tetap bekerja dalam rangka mewujudkan PPP sebagai partai pemenang," kata Yudi, Senin 5 September 2022.
Dia menjelaskan, proses agenda organisasi sudah dijalankan mulai dari musyawarah tingkat cabang, anak cabang maupun ranting. Kata Yudi, hal itu sudah berjalan sesuai jadwal yang telah ditentukan.
Menurut dia, hal itu termasuk agenda pemilu penjaringan bakal calon anggota legislatif berjalan sesuai jadwal yang ditentukan.
"Bahkan kami mendapat dukungan dari kader partai berkualitas, yang optimis bisa memenangkan pemilu di Garut," tutur Yudi.
Yudi menyampaikan, kekuatan elektoral PPP di Kabupaten Garut memiliki tujuh kursi legislatif. Dengan banyaknya kader partai dari mulai kaum milenial hingga tokoh masyarakat, pihaknya menargetkan 10 kursi legislatif pada Pemilu 2024 mendatang.
"Yang jelang kami bekerja, bagaimana PPP bisa lebih besar dan menjadi pemenang pemilu," ujarnya.
Mukernas PPP yang berlangsung sejak Minggu hingga Senin, 4-5 September 2022, memutuskan Muhammad Mardiono sebagai Plt Ketua Umum menggantikan Suharso. Mardiono merupakan Anggota dewan pertimbangan presiden (Wantimpres).
"Mukernas memutuskan malam hari ini. Saya menerima amanat yang diputuskan dalam rapat pengurus harian, yang mengamanatkan kepada saya untuk mengisi lowongan sebagai plt ketua umum," kata Mardiono, di lokasi Mukernas PPP, pada Senin dini hari, 5 September 2022.