Para Akademisi Temui Elite NasDem, PKS dan Demokrat, Ini yang Dibahas

Pertemuan Akademisi dengan sejumlah Elite Parpol di DIY
Sumber :
  • Dok. Istimewa

VIVA Politik – Sebanyak 19 guru besar dan akademisi dari berbagai kampus ternama di Yogyakarta mengadakan pertemuan dengan elite tiga parpol yang kerap diberitakan bakal berkoalisi dalam Pemilu 2024. Yaitu Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Partai Demokrat (PD), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Sudaryono Jadi Pusat Perhatian saat Halalbihalal Pimpinan Parpol se-Jateng, Ada Apa?

Pertemuan itu juga dihadiri pimpinan partai tingkat provinsi dan kabupaten kota se-Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Bahkan ada juga anggota-anggota perlemen yang mewakili Dapil DIY dari tiga parpol tersebut.

Pertemuan Akademisi dengan sejumlah Elite Parpol di DIY

Photo :
  • Dok. Istimewa
Muncul Banyak Versi Formasi Kabinet Prabowo, Gerindra: Semua Itu Mungkin Aspirasi

"Kalangan akademisi maupun parpol sama-sama memiliki concern untuk menyiapkan Indonesia menjadi lebih baik. Salah satu topik pembicarakan yang mengemuka adalah bagaimana kita melaksanakan restorasi kepemimpinan Indonesia guna menjawab berbagai tantangan bangsa ke depan," ujar Ketua Forum 2045, Untoro Hariadi, dalam keterangannya, Senin 12 September 2022

Para akademisi yang tergabung dalam Forum 2045 selama ini aktif melakukan kajian terkait tantangan bangsa di masa depan. Kajian itu juga menghasilkan berbagai rekomendasi yang berguna bagi para pengambil kebijakan. 

Isu Partai Rival Gabung Dukung Prabowo, Sangap Surbakti Khawatir Bisa Jadi Duri dalam Daging

Pertemuan mereka dan elite politik dimaksudkan untuk membahas bentuk-bentuk kolaborasi yang lebih kongkrit antara komunitas akademik (academic community) dan masyarakat politik (political society). 

Salah satu guru besar dari UGM, Chairil Anwar, menyatakan, kelompok guru besar menaruh harapan besar pada parpol, karena parpol memiliki peran penting dalam melahirkan kepemimpinan bangsa. Meski demikian, kalangan akademisi prihatin dengan maraknya praktek politik berbiaya tinggi dalam proses melahirkan kepemimpinan di berbagai tingkatan. 

"Apakah kita akan melanjutkan kecenderungan semacam ini, ataukah segera mencarikan jalan keluar sehingga proses regenerasi kepemimpinan berikutnya tidak lagi berbiaya mahal?" ujarnya.

Dua siswa Sekolah Menengah Atas memperhatikan gambar partai politik peserta pemilu 2019 di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat, Bandung, beberapa waktu lalu (Foto ilustrasi)

Photo :
  • ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

Ketua DPW PKS DIY Agus Mas’udi mengakui bahwa praktek politik di Indonesia cenderung high cost. Karena itu, semua pihak harus mendorong upaya untuk mencari terobosan baru guna mengurangi biaya politik. Khususnya, dalam berbagai ajang kontestasi demokrasi yang bertujuan melahirkan kepemimpinan baru.

"Pada tahun 2024, regenerasi kepemimpinan bangsa harus disukseskan. Ini merupakan agenda penting yang harus didukung oleh segenap anggota masyarakat," ujarnya.

Subardi, anggota DPR RI dari Fraksi Nasdem yang turut hadir dalam pertemuan itu mengatakan, kegiatan dialog yang melibatkan kalangan parpol dan akademisi berdampak positif bagi kedua belah pihak. Karena itu, Subardi mengusulkan agar jalinan kolaborasi antar keduanya dikelola secara berkelanjutan.

"Para pakar dari perguruan tinggi dapat menyampaikan pandangannya kepada kami, yang menjadi bahan berharga bagi kami dalam merumuskan kebijakan yang menyangkut hajat hidup orang banyak," ujarnya.

Hal serupa juga diungkapkan oleh tokoh senior  DIY, Hari Sebayang. Menurutnya suplai gagasan dari kalangan akademisi dapat berperan meningkatkan wawasan para aktor politik. "Serta dapat meningkatkan kualitas sumberdaya manusia parpol," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya