Effendi Simbolon Minta Maaf ke Dudung, Komisi I DPR: Sudah Selesai

Anggota Komisi I DPR RI Effendi M.S. Simbolon
Sumber :

VIVA Politik - Polemik Anggota Komisi I DPR Effendi Simbolon dengan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Dudung Abdurachman jadi sorotan. Omongan Effendi yang menyebut TNI kayak gerombolan melebihi ormas diprotes prajurit TNI.

Naskah RUU Penyiaran yang Beredar Belum Final, Komisi I DPR: Tak Ada Tendensi Bungkam Pers

Terkait itu, Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Abdul Kharis Almasyhari mengatakan polemik antara Effendi dengan Dudung Abdurachman sudah selesai. Sebab, Effendi Simbolon sudah minta maaf kepada TNI termasuk Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan Dudung. Kharis minta persoalan itu tak usah diperpanjang.

“Saya kira kan sudah ada permintaan maaf dari Pak Effendi, selesailah, sudahlah. Kita anggap selesailah. Udah, nggak usah diperpanjang,” kata Abdul Kharis dikutip pada Kamis, 15 September 2022.

BI Sediakan Rp13 Miliar Kas Keliling di 5 Pulau Terluar Papua

Pun, dia menjelaskan Komisi I DPR merencanakan akan kembali mengadakan rapat kerja dan anggaran dengan Kementerian Pertahanan, Panglima TNI dan para Kepala Staf Angkatan TNI pada Senin, 26 September 2022. Rencananya, rapat fokus bahas anggaran bukan soal isu disharmoni antara Andika dengan Dudung.

“Kan tanggal 26 kan ada rapat lagi memang. Rapat anggaran. Kita kan bahas anggaran. Tapi, kan mereka pasti datang,” jelas dia.

Perkuat Pertahanan NKRI, TNI AL Berencana Bangun Pangkalan Kapal Selam di Tiga Armada

Wakil Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari.

Photo :

Namun, kata dia, bila ada anggota Komisi I DPR yang bakal menanyakan soal isu-isu aktual di tubuh institusi TNI tak akan dilarang. Menurut dia, agenda utama dalam rapat nanti mengenai anggaran.

“Ya, terserah anggota mau nanya atau nggak. Yang pasti, agenda kita pembahasan anggaran ya, RKA KL yang terakhir besok, persetujuan,” tuturnya.

Selain itu, Kharis menyampaikan Komisi I tetap akan kritis dalam rapat nanti. Dia bilang, tugas DPR itu salah satunya pengawasan termasuk Komisi I mengawasi mitranya seperti Kementerian Pertahanan dan TNI.

“Saya kira kita rapat biasa aja kok enggak ada perubahan, kemudian terus enggak pada ngomong gitu maksudnya? Ya enggak lah. Kita rapat tetatp rapat. Pembahasan anggaran kita kritisi masalah anggaran. Itu biasa. Tetap dilakukan (pengawasan). Fungsi DPR kan pengawasan,” tuturnya.

Sebelumnya, Effendi Simbolon menyampaikan permohonan maaf atas ucapannya yang bilang ‘TNI kaya gerombolan’ saat rapat kerja dengan Kementerian Pertahanan, Panglima TNI dan para Kepala Staf Angkatan TNI pada Senin, 5 September 2022. Namun, KSDA Jenderal Dudung saat itu tidak hadir.

“Saya dari lubuk hati yang mendalam, saya mohon maaf atas apapun perkataan saya yang menyinggung, yang menyakiti, yang tidak nyaman di hati para prajurit, siapa pun dia. Dari mulai tamtama, bintara, sampai perwira bahkan sampai pada para sesepuh dan para pihak yang tidak nyaman dengan perkataan yang mungkin diartikan lain,” kata Effendi.

VIVA Militer: KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman

Photo :
  • Istimewa/Viva Militer

Effendi menyampaikan tak ada maksud untuk menyatakan demikian sebagaimana yang bergulir sekarang di publik. Meski demikian, ia tetap meminta maaf kepada seluruh prajurit TNI dimana pun baik yang bertugas maupun sudah purna.

“Para pihak yang mungkin tidak nyaman dengan perkataan saya. Juga kepada Panglima TNI, saya mohon maaf. Kepada Kepala Staf Angkatan Darat, saya mohon maaf, juga Kepala Staf AL dan Kepala Staf AU yang mungkin juga merasa hal yang kurang nyaman, saya mohon maaf,” tutur politikus PDIP itu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya