Pilpres 2024, Anies Baswedan Akui Intens Komunikasi dengan Partai
- Instagram Ahmad Syaikhu.
VIVA Politik – Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menanggapi kesiapannya untuk maju pada pemilihan Presiden (pilpres) tahun 2024 mendatang. Anies menyebutkan saat ini komunikasinya dengan partai politik sedang berlangsung.
Anies disebut-sebut bakal diusung sebagai capres oleh koalisi Nasdem, PKS dan Demokrat. Apalagi masa jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta akan habis pada 16 Oktober 2022.
Pertemuan Anies Baswedan dengan JK, Surya Paloh, Ahmad Syaikhu, dan AHY.
- Twitter @Andiarief_
“Jadi saya pun melihat partai sedang berproses. Kemudian percakapan dengan partai sedang terjadi, jadi kita hormati proses itu,” kata Anies Baswedan kepada wartawan, Senin 26 September 2022.
Anies mengatakan, saat ini partai politik (parpol) sedang serius untuk menentukan siapa sosok yang akan diusung untuk maju menjadi calon presiden atau capres di Pilpres 2024. Bagi Anies, untuk menentukan sosok tidak bisa ditentukan hanya lewat survei semata.
“Di partai saya lihat juga semua sedang serius memikirkan soal ini, mereka tidak ada istilah soal genit, engga ada itu, mereka memikirkan itu semua dengan keseriusan. Dan saya tahu karena saya komunikasi dengan teman-teman banyak di partai,” jelas mantan Mendikbud RI itu.
Lebih lanjut, ia pun mengungkapkan ingin fokus menyelesaikan pekerjaannya sebagai Gubernur DKI Jakarta hingga 16 oktober 2022 mendatang. Sembari para partai politik tengah berproses untuk mencari sosok di Pilpres 2024.
“Jadi lebih baik saya tuntaskan dulu disini (DKI Jakarta), sambil partai juga sedang berproses,” katanya.
Sebelumnya, Gubernur Anies Rasyid Baswedan menyatakan bahwa dirinya siap untuk menjadi calon presiden (capres) pada pemilihan presiden (Pilpres) tahun 2024 mendatang. Pernyataan itu disampaikan langsung oleh Anies saat diwawancarai oleh media asal Singapura beberapa waktu yang lalu.
Relawan Tak Tolak Partai Pendukung Amin Bergabung Koalisi Prabowo-Gibran
Aliansi Relawan Prabowo Gibran mengatakan relawan pendukung Prabowo-Gibra tidak menolak apabila sejumlah partai pendukung Amin bergabung ke koalisi pemerintahan.
