Elektabilitas Menguat, Erick Thohir Jadi Salah Satu Cawapres Diinginkan Publik

Menteri BUMN Erick Thohir.
Sumber :
  • Dok. Kementerian BUMN

VIVA Politik – Elektabilitas Menteri BUMN Erick Thohir sebagai calon wakil presiden (cawapres) terus menunjukkan tren yang sangat positif menuju PIlpres 2024. Erick Thohir menjadi kandidat dengan tren positif yang diinginkan masyarakat untuk memimpin Indonesia.

Risma Populer di Jatim tetapi Elektabilitas Khofifah Tinggi, Menurut Pakar Komunikasi Politik

Temuan hasil survei Indikator Politik Indonesia periode 30 Oktober-05 November 2022 menunjukkan, elektabilitas Erick Thohir berada di posisi empat besar dengan persentase angka 9,6 persen dari simulasi 18 nama semi terbuka. 

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanudin Muhtadi menyampaikan menguatnya elektabilitas Erick Thohir menandakan adanya harapan besar dari masyarakat. Terhadap Erick Thohir menjadi cawapres pada Pilpres 2024.

Erick Thohir Beberkan 'Kunci Sukses' Timnas Indonesia ke Media Asing

“Erick Thohir menjadi salah satu figur cawapres yang diinginkan oleh publik,” kata Burhanudin dalam rilis survei Indikator Politik Indonesia dengan tema Pacuan Kuda Elektabilitas Bakal Capres dan Peta Kekuatan Elektoral Partai Pasca-Deklarasi . 

Erick Thohir : Satu Game Lagi Sudah Kunci ke Olimpiade, Kalau Dua Game Kita Juaranya

Dia menambahkan bahwa Erick Thohir menjadi salah satu kandidat cawapres yang berasal dari kalangan profesional. Karena diketahui Erick Thohir tidak memiliki latar belakang yang terikat dengan partai politik (parpol) manapun. 

Kondisi demikian tentu juga tidak terlepas dari begitu moncernya kinerja Erick Thohir di Kementerian BUMN. Kebijakan transfosmasi BUMN yang digencarkan Erick Thohir mendapat respons positif dari banyak masyarakat. 

“Di antara nama-nama lima nama teratas Erick Thohir bukan orang partai, bukan juga kepala daerah dia menteri,” tambah Burhanudin. 

Lebih lanjut dia mengungkapkan bahwa pada pelaksanaan Pilpres 2024 nanti, sosok cawapres memiliki peranan penting. Lantaran dapat membawa insentif elektoral yang tentunya semakin memperbesar peluang kemenangan. 

“Kenapa kita tanyakan ini, karena tiga nama capres tertatas menurut survei itu tidak ada yang dominan. Karena tidak ada yang dominan maka cawapres menjadi sangat menentukan,” pungkas Burhanudin.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya