Peneliti BRIN: Tugas Jokowi Menyiapkan agar Pemilu 2024 Sukses

Penghitungan Surat Suara Pemilu. (Foto Ilustrasi)
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA Politik – Peneliti politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Siti Zuhro mengatakan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) Presiden Joko Widodo di periode kedua kepemimpinannya ialah menyiapkan agar penyelenggaraan pemilihan umum serentak 2024 berjalan sukses.

Sudahi Kegaduhan terkait Pilpres 2024, Elite Politik Diminta Tiru Sikap Prabowo

"Pak Jokowi ini sudah dua periode, berniatlah khusnul khotimah. Tupoksi dia adalah bagaimana menyiapkan agar Pemilu 2024 itu sukses. Jadi, bukan merekrut calon presiden; bukan," kata Siti dalam diskusi "Merangkum 2022, Menyambut 2023" seperti dipantau pada kanal YouTube Survei KedaiKOPI di Jakarta, Minggu, 18 Desember 2022.

Siti menyebut tugas menyiapkan pemilu serentak 2024 berjalan sukses itu termasuk menjaga agar lembaga-lembaga tinggi negara, seperti MPR, DPR, maupun DPD, tidak memunculkan persepsi ketidakpastian di publik.

Elite PAN soal PKB-Nasdem Gabung Prabowo: Ini Masih Perubahan atau Keberlanjutan? 

Warga memasukkan surat suara saat Pemilu 2019 (Foto ilustrasi).

Photo :
  • ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

Oleh karena itu, menurut dia, Jokowi perlu meredam wacana tentang perpanjangan masa jabatan tiga periode hingga usulan penundaan pemilu supaya tidak menimbulkan kegaduhan di masyarakat. Termasuk juga untuk meningkatkan kepercayaan publik (public trust) kepada Pemerintah, katanya perempuan yang akrab disapa Wiwik itu.

Gibran Bantah Presiden Jokowi Gabung Golkar

"Nah, ini antara lain yang, menurut saya, mungkin memang Pemerintah harus merapikan gitu, ya, langkah-langkah bagaimana menuju 2024 agar pemilu itu sukses," imbuhnya.

Dia pun menilai dinamika politik pada 2023 akan menentukan kondisi penyelenggaraan pemilu 2024. Sebab tiga jenis pemilu, yakni pemilu legislatif, pemilu presiden, dan pilkada serentak, diselenggarakan bersamaan dalam satu tahun yang sama.

Pemilu/Ilustrasi

Photo :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Dinamika politik pada 2022, yang akan segera berakhir, juga akan melandasi dinamika politik tahun 2023. Belakangan, katanya, mulai bermunculan komunitas-komunitas relawan yang mendeklarasikan tokoh tertentu sebagai calon presiden.

Dia juga mewanti-wanti adanya adu domba dengan politik identitas yang dapat membelah masyarakat pada tahun politik mendatang. Menurut dia, bahaya laten yang perlu dikhawatirkan sebenarnya justru kesenjangan sosial dan ekonomi.

Oleh karena itu, dia berharap para elite dan pemimpin politik dapat menjaga stabilitas demi Pemilu 2024 berkualitas dan berkeadaban. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya