Nasdem Sebut Pernyataan Hasto terkait Utang Rendahkan Martabat Anies

Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Ahmad Ali.
Sumber :
  • ANTARA News/Fathur Rochman.

VIVA Politik – Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali menyebut pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto soal utang, telah merendahkan martabat Anies Baswedan. Dia pun menilai pernyataan Hasto soal Anies akan banyak utang sebab melakukan safari politik secara perorangan terlalu tendensius.

Tak Lapor Surya Paloh, Waketum Nasdem Klaim Temui Prabowo Tanpa Wakili Partai

"Sehingga pernyataan ini bagi saya sangat merendahkan martabat seorang Anies Baswedan oleh Hasto," kata Ali kepada awak media, Jumat, 24 Februari 2023.

Bakal Capres Partai Nasdem, Anies Baswedan saat Podcast di Merry Riana

Photo :
  • Youtube Merry Riana
Temui Prabowo, Waketum Nasdem Sebut Tak Ada Pembicaraan Politik

Ali lantas mempertanyakan alasan Hasto terlalu campuri urusan orang. Dia juga menyinggung apakah Anies pernah berhutang kepada Hasto. "Pertanyaannya pernahkah Pak Anies itu berhutang kepada Pak Hasto?" Kata Ali.

Anggota Komisi III DPR ini menegaskan sebagai elite partai politik pernyataan Hasto tidak pantas dilakukan. Sebab, ditekankan dia, terlalu tendensius.

Surya Paloh dan Cak Imin Bertemu, Tak Bahas Oposisi atau Koalisi di Pemerintahan Selanjutnya

"Sebagai seorang elite, partai besar yang selalu bicara moralitas, bicara pancasilais, tapi pernyataan ini pernyataan yang menurut saya terlalu tendensius," ujarnya.

Dalam kesempatan sama, Ali pun memastikan jika Nasdem dan Anies Baswedan tak akan membuat perjanjian terkait utang di Pilpres 2024.

"Jadi ketika dia jalan bersama-sama diusung oleh Partai Nasdem, saya pastikan tidak ada penandatanganan surat utang. Jadi itu saya pastikan tidak ada utang piutang dalam perjalanan ini," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristyanto, menyindir bakal capres Anies Baswedan, yang keliling ke berbagai wilayah Indonesia untuk melakukan sosialisasi. Kata Hasto, bagi PDIP bekerja tidak bisa individu.

Hasto mengatakan, bergerak itu harus dilakukan oleh seluruh simpatisan, anggota dan kader yang menyatu dengan rakyat. Ini terbukti, kata Hasto, saat mengusung Joko Widodo sebagai calon Presiden RI pada Pemilu 2014 dan 2019.

Menurut dia, apabila ada yang bergerak sendiri dalam urusan pencalonan Presiden, maka orang tersebut tidak berdasarkan kolektif. Gerak sendiri tanpa kolektif ini, menurut Hasto cukup rawan karena akan berujung pada utang. 

“Jadi pergerakannya kolektif, bukan orang perorang. Kalau orang perorang sendiri yang bergerak, nanti dia akan banyak hutang,” ujarnya.

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto

Photo :
  • VIVA/Riyan Rizki Roshali

PDI Perjuangan belum memutuskan siapa capres dan cawapres yang akan diusung. Hasto mengaku, akan ada momentnya sendiri untuk langsung diumumkan oleh Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Dia mengatakan, urusan pemimpin itu ukurannya bukan soal cepat atau tidak. Akan tetapi, ukurannya pada kualitas dari pemimpin tersebut.

"Sekali lagi, momentum yang tepat kapan calon itu akan diumumkan adalah kewenangan Ketum Ibu Megawati Soekarnoputri. Inilah yang kemudian dilakukan dengan melihat berbagai aspek-aspek persoalan perekonomian kita, aspek internasional, aspek kesiapan seluruh jajaran partai dan yang tidak kalah pentingnya adalah momentum, dan ini semua harus dilakukan secara detail,” papar Hasto.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya