TNI: Berbagai Insiden di Dekai untuk Mengalihkan Penanganan Pembebasan Sandera Pilot Susi Air

Danrem 172/Praja Wira Yakti Brigjen TNI JO Sembiring
Sumber :
  • VIVA/Aman Hasibuan

VIVA Politik – Komandan TNI Komando Resor Militer (Korem) 172/PWY Brigjen TNI JO Sembiring menyatakan dugaannya bahwa berbagai gangguan keamanan yang terjadi di distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan, adalah upaya pengalihan isu.

Kata Mabes Polri Soal Anggota Polresta Manado Tewas Luka Tembak di Kepala

"Kami memprediksi berbagai insiden yang terjadi di Dekai untuk mengalihkan penanganan pembebasan sandera pilot Susi Air yang kini sedang ditangani TNI dan Polri," kata JO Sembiring di Jayapura, Jumat, 17 Maret 2023, sebagaimana dilansir dari ANTARA.

Para pelaku, katanya, berupaya mengalihkan fokus TNI dan Polri yang sedang berupaya membebaskan sandera berkebangsaan Selandia Baru itu. Walaupun demikian, aparat tidak akan terpancing dan akan menangani kedua kasus secara tegas, terarah, dan terukur.

3 Jenderal Termuda di TNI Angkatan Darat, Ada yang Jadi Perisai Hidup Presiden Jokowi

Pilot Susi Air, Kapten Philips Max Mehrtens disandera KKB Papua.

Photo :
  • Dok. Istimewa

"Kami masih memberikan kesempatan kepada Egianus Kogoya untuk segera menyerahkan diri kepada kepolisian agar dapat diproses hukum terkait berbagai insiden yang dilakukannya," katanya, menegaskan.

Prabowo Tetap Dikawal Satgas Pengamanan Capres Polri hingga H-30 Pelantikan

 
Dia mengakui, untuk mengatasi terulangnya gangguan keamanan di Dekai telah dilakukan penambahan prajurit. Polda Papua juga sudah mempertebal dengan menambah personel sehingga diharapkan dapat bersama-sama memulihkan keamanan di Dekai.

Sedangkan untuk pembebasan sandera yang berprofesi sebagai pilot Susi Air, dia mengatakan, TNI dan Polri masih terus mencari keberadaan Philip Mark Mahrtens.

Pesawat Susi Air dibakar kelompok KKB, Polisi olah TKP

Photo :
  • ANTARA

 

Pilot Philip Mark Mahrtens disandera sejak tanggal 7 Februari 2023 sesaat setelah mendaratkan pesawatnya di lapangan terbang Paro, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan, yang dilakukan
(
) pimpinan Egianus Kogoya.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya