Kebesaran Hati Puan soal Ganjar Capres Dinilai Bisa Untungkan PDIP di 2024
- VIVA/Edwin Firdaus
VIVA Politik - PDI Perjuangan (PDIP) memutuskan memilih kadernya Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) 2024. Pemilihan nama Ganjar juga mengakhiri spekulasi Puan Maharani yang sebelumnya sempat digadang-gadang nyapres dari PDIP.
Pengamat komunikasi politik, Silvanus Alvin menganalisa langkah PDIP yang menetapkan Ganjar capres karena tak terlepas dari faktor Puan Maharani.
“Kebesaran hati yang ditunjukkan Puan berarti Ketua DPR tersebut lebih memperhatikan kepentingan golongan dibanding kepentingan pribadi,” kata Alvin dalam keterangannya, Senin, 24 April 2023.
Menurut dia, sebagai anak dari pimpinan tertinggi PDIP, Puan bisa saja ‘memaksakan’ untuk maju sebagai capres. Apalagi, Puan juga mendapat banyak dukungan dari internal PDIP.
Meski demikian, Puan legawa dan bahkan seperti yang disampaikan Megawati, ikut memberikan masukan atas penetapan Ganjar sebagai capres PDIP. Alvin menyebut, Puan menunjukkan kedewasaan dalam berpolitik.
“Tanpa kebesaran hati maka seorang politisi akan susah untuk mengambil keputusan yang bijaksana dan adil,” kata dosen Universitas Multimedia Nusantara (UMN) ini.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memakaikan peci ke Ganjar Pranowo
- Tangkapan layar
Alvin melanjutkan, terpilihnya Ganjar sebagai bakal capres PDIP dan Puan jadi timses di Pilpres 2024 buktikan PDIP harmonis. Meskipun menurut dia, sempat ada perbedaan pandangan dukunga capres di antara kader-kader PDIP. Namun, ia bilang saat Megawati selaku pimpinan tertinggi telah memutuskan, semua tegak lurus patuh.
“PDIP memiliki modal untuk start secara utuh dan harmonis. Tidak timbul aksi saling gesek antara Puan dan Ganjar, maupun para simpatisan keduanya,” lanjut Alvin.
Pun, dia menyampaikan, partai politik yang harmonis memiliki keuntungan jelang Pemilu 2024 mendatang. Menurutnya, keharmonisan di dalam internal partai akan meningkatkan kepercayaan publik.
“Dalam situasi yang harmonis, partai politik dapat menunjukkan bahwa mereka fokus pada kepentingan rakyat dan bukan pada kepentingan mereka sendiri,” kata Alvin.
Alvin menilai, PDIP sudah memiliki kelebihan dari sisi struktural partai yang bisa jadi modal besar dalam pertarungan di Pemilu 2024. Sebab, tak punya riak di tubuh internal.
“Partai politik yang harmonis dapat menarik lebih banyak pemilih. Pemilih lebih cenderung mendukung partai politik yang menunjukkan kesatuan dan kohesi, karena mereka cenderung merasa lebih yakin bahwa partai tersebut akan memenuhi kebutuhan mereka,” tuturnya.
Lebih lanjut, dia menganalisa dengan kebesaran hati Puan yang tegak lurus terhadap keputusan partai, PDIP juga akan bisa unggul dalam hal efektivitas kampanye. Ia bilang demikian, karena sebab kebesaran hati Puan yang membuat internal partai tetap harmonis menunjukkan PDIP miliki visi dan rencana yang jelas.
“Ini dapat membantu partai politik memperoleh dukungan lebih banyak dan memenangkan pemilu,” kata Alvin.
Hal senada disampaikan Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama, Ari Junaedi. Menurut Ari, kebesaran hati Puan atas penunjukan Ganjar sebagai capres menunjukkan soliditas yang baik dari PDIP.
“Semua menjadi satu, luruh dalam aras kepemimpinan Megawati. Dan Puan membuktikan kelas kenegarawanan,” kata Ari.
Dosen Komunikasi Politik Universitas Indonesia (UI) itu menyebut, kebesaran hati Puan juga terlihat dengan sikapnya yang menerima penugasan dari Megawati untuk membentuk tim pemenangan Ganjar di Pilpres 2024. Ari mengatakan, kelegawaan Puan membawa semua kader PDIP kembali bersatu setelah sempat ada perbedaan pandangan pilihan capres.
“Bisa menerima perbedaan dan kembali menyatukan ragam perbedaan dengan menerima tugas memenangkan Ganjar,” ujarnya.
