Mencuat Dukungan untuk Budi Gunawan Maju Jadi Cawapres Dampingi Ganjar
- Istimewa
VIVA Politik - Dukungan terhadap Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan agar maju jadi kandidat cawapres mendampingi Ganjar Pranowo di Pemilu 2024 mencuat. Suara dukungan datang dari pengasuh Lembaga Tinggi Pesantren Luhur Malang Jawa Timur, Muh. Danial Farafish.
Figur Budi Gunawan atau BG yang akrab disapa dinilai punya kualitas sebagai calon RI-2.
"Pak Budi Gunawan kami nilai sebagai figur yang tepat untuk mendampingi Ganjar Pranowo. Kapasitas intelektual, jaringan politik dan komitmen kebangsaannya teruji," kata Danial, dalam keterangannya, yang dikutip pada Kamis, 4 Mei 2023.
Menurut dia, sosok BG punya pengalaman dalam memimpin lembaga strategis negara seperti BIN. BG juga punya pengalaman menjabat Wakapolri hingga Kapolda Bali.
Pengasuh Lembaga Tinggi Pesantren Luhur Malang, Muh. Danial Farafish.
- Istimewa
Danial tak menampik parpol yang punya kewenangan menentukan capres dan cawapres. Tapi, ia berpandangan suara dukungannya untuk BG diharapkan bisa jadi pertimbangan para stakeholder politik.
"Insya Allah, jika ada niat baik untuk bangsa dan negara, pasti akan dimudahkan jalannya," lanjut putra mendiang Prof. Dr. KH. Achmad Mudlor tersebut.
Pun, pimpinan PP Al Hidayah Batu, Jawa Timur, Habib Maulana Asyik atau Gus Habib, mendukung wacana BG yang menguat jadi pendamping Ganjar. Ia menilai BG cocok berkolaborasi dengan Ganjar dan punya peluang menang yang tinggi.
"Sebagai bagian dari ikhtiar demokrasi, sudah saatnya tokoh cerdas dan berpengalaman seperti Budi Gunawan maju. Apalagi berpasangan dengan Ganjar, peluang menangnya tinggi," tutur Gus Habib.
Menurut dia, bangsa Indonesia yang besar dan plural mesti dipimpin figur dengan jiwa nasionalisme tinggi, visioner dan loyal pada NKRI. Bagi dia, BG sudah saatnya tampil.
"Dengan melihat kepentingan bangsa dan negara, menyambut pilpres 2024 nanti, saya mendukung pak BG tampil," kata Gus Habib.
DKPP Berhentikan Dua Penyelanggara Pemilu yang Terbukti Melanggar Kode Etik
Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) memutuskan untuk memberikan sanksi Pemberhentian Tetap kepada dua penyelenggara Pemilu karena terbukti Langgar Kode Etik
