Nasdem Tak Diundang, Hasto Ungkap Rekam Jejak Anies Berbeda dengan Jokowi

Lima ketum parpol dalam pertemuan dengan Jokowi.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Politik – Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengungkap alasan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak mengundang Partai NasDem dalam pertemuan 6 ketum partai politik (parpol) beberapa waktu lalu.

PKB dan Nasdem Merapat ke Koalisi Prabowo-Gibran, Kaesang Bilang Begini

Hasto menyebut partai NasDem telah memiliki pandangan berbeda di antara partai politik lainnya yaitu mendukung Anies Baswedan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

"Dan kemudian mengapa dari bapak Surya Paloh tidak diundang? Sangat jelas penjelasan dari bapak Presiden Jokowi, karena memang dari rekam jejak yang disampaikan oleh bapak Anies Baswedan, itu kan juga menunjukkan hal-hal yang sifatnya berbeda," ujar Hasto kepada wartawan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat, Senin, 8 Mei 2023.

3 Jenderal Termuda di TNI Angkatan Darat, Ada yang Jadi Perisai Hidup Presiden Jokowi

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (tengah).

Photo :
  • PDI Perjuangan

Menurutnya, politik tetap harus bekerja sama dan memperhatikan etika. Hasto juga menyebut, Presiden Jokowi tetap membuka ruang untuk berdialog dengan Partai NasDem.

Erick Thohir Beberkan 'Kunci Sukses' Timnas Indonesia ke Media Asing

"Sehingga hal itulah yang juga harus dibaca, mengapa Bapak Presiden Jokowi di dalam pertemuan tersebut tidak mengundang dari Partai NasDem, tetapi sebagai sosok yang memang mengedepankan dialog Pak Jokowi terbuka," ucap Hasto.

"Sebagai tokoh yang terus mendengarkan kritik, mendengarkan masukan, dan kepemimpinannya merangkul, bapak Jokowi mendengarkan seluruh aspek-aspek, masukan, kritik, dan sebagainya," sambungnya.

Seperti diketahui, pertemuan Jokowi dengan enam ketum parpol pendukung dilakukan secara tertutup. Pertemuan berlangsung sekitar 2,5 jam sejak pukul 19.00 WIB hingga 21.30 WIB.

Seluruh ketum parpol pendukung pemerintah hadir, kecuali pimpinan Nasdem Surya Paloh.

Pertemuan tersebut dilakukan di tengah situasi politik yang kian menghangat jelang Pemilu 2024. Hal itu usai PDI Perjuangan mendeklarasikan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, sebagai bakal calon presiden. Lalu, PPP menyusul langkah PDIP mengusung Ganjar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya