Jadi Tersangka Korupsi, Menkominfo Johnny Plate Punya Harta Rp191 Miliar
- VIVA/M Ali Wafa
VIVA Politik – Kejaksaan Agung (Kejagung) RI menetapkan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi. Sekretaris Jenderal DPP Nasdem itu langsung ditahan usai jalani pemeriksaan, Rabu, 17 Mei 2023.
Johnny jadi tersangka kasus dugaan korupsi penyediaan infrastruktur Base Transceiver Station (BTS) 4G serta infrastruktur pendukung paket 1, 2, 3, 4, dan 5 BAKTI Kemenkominfo Tahun 2020-2022.
Penelusuran VIVA, Johnny Plate punya harta kekayaan senilai Rp191 miliar. Data tersebut disampaikan eks Anggota DPR itu ke KPK pada 16 Maret 2022.
Dikutip dari laman elhkpn.kpk.go.id, Plate punyai 46 bidang tanah dan bangunan yang tersebar di Depok, Jakarta Selatan, Jakarta Timur. Selain itu, ada yang berada di Kota Manggarai, Nusa Tenggara Timur, dan Cilegon, Banten.
Estimasi nilai seluruhnya mencapai Rp141.463.603.886. Aset ini diklaim ada yang hasil sendiri, warisan dan hibah tanpa akta.
Menkominfo Johnny G Plate Tersangka
- VIVA/M Ali Wafa
Plate juga melaporkan kepemilikan mobil Toyota Alphard Minibus tahun 2013 seharga Rp320.000.000. Lalu, mobil Mitsubishi Colt Truck tahun 2013 seharga Rp140.000.000. Aset kendaraan ini merupakan hasil sendiri.
Selain itu, Plate juga melaporkan harta bergerak lainnya Rp3.612.000.000, surat berharga Rp4.113.125.000, kas dan setara kas Rp51.939.680.206 serta utang Rp10.352.000.000. Dengan demikian, total harta kekayaan Plate senilai Rp191.236.409.092.
Jumlah harta kekayaan tersebut lebih besar dibandingkan laporan dua tahun sebelumnya. Laporan pada 2020, harta kekayaan Plate sebesar Rp189.965.884.963. Adapun pada 2019, Plate melaporkan harta kekayaan sejumlah Rp172.201.825.921.
Johhny Plate resmi ditahan Kejagung selama 20 hari pertama atas kasus dugaan korupsi pembangunan menara BTS 4G dan infrastruktur pendukung BAKTI Kemenkominfo. Usai jalani pemeriksaan, politikus senior Nasdem itu langsung ditahan mengenakan rompi berwarna pink serta tangan diborgol.
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) menyebut nilai kerugian keuangan negara akibat kasus BAKTI Kominfo mencapai Rp8.032.084.133.795 (Rp8 triliun).
