Megawati: Bukan Sombong, Saya Diberi Julukan Wanita Terkuat yang Tinggal Satu-satunya!

Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengaku dirinya dapat julukan wanita terkuat yang tinggal satu-satunya. Cerita Megawati itu disampaikan di hadapan Jenderal TNI-Polri.

Siap Gusur Dominasi PKS, 6 Parpol Rajut Koalisi Demi Menangkan Pilkada Depok 2024

Megawati mengatakan demikian saat acara peresmian Kapal Rumah Sakit (RS) Terapung Laksmana Malahayati di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara Sabtu, 10 Juni 2023.

"Kenapa saya kasih nama Malahayati? Saya kagum sekali sama Ibu Malahayati itu, saya baca sejarahnya. Dia ini bukan Laksamana simbolis loh. Dia Laksamana betul. Karena ketika bapaknya yang katanya raja itu gugur, digantikan beliau," kata Megawati.

PPP Tak Sevisi dengan Ganjar soal Oposisi Prabowo: Itu Hak Pribadi Beliau

Megawati mengakui banyak wanita hebat di Indonesia. Namun, kata dia, kurang dihargai dan dikenang. Salah satunya, ia sendiri yang sempat dijuluki wanita terkuat.

Penyebab Raibnya Foto Jokowi di Kantor PDIP Sumut Terungkap, Kini Sudah Terpasang Lagi

"Lah contohnya banyak, sudah ada. Contoh saya saja. Apa yang kurang saya? Bukan membanggakan, menyombongkan. Ini contoh perempuan," tutur Megawati.

"Saya dengar saya diberi julukan wanita terkuat di kuat yang tinggal satu-satunya. Karena kan seperti Margareth Thatcher sudah passed away," ujar Presiden RI ke-5 itu.

Dia mengaku bangga dengan julukan tersebut. Apalagi status RI merupakan negara mayoritas muslim terbesar.

Tapi, Megawati merasa heran karena kaum perempuan di Tanah Air dinilai lembek.

"Makanya saya kasih nama ini, supaya kalau ditanya apa namanya? Laksamana Malahayati. Siapa dia? Dia perempuan perkasa. Saya maunya ngomong gitu, biarin yang di ujung ngomong 'oh rupanya perempuan bisa ya pegang kapal'," ujarnya.

Selain itu, Megawati juga turut mengomentari tingkah laku ibu-ibu. Sebab, katanya, ia banyak melihat Ibu-ibu yang menggampangkan atau memudahkan diri. Maka itu, perlu adanya pembelajaran terhadap kaum ibu.

"Jangan kaya sekarang. Duh, tadi saja Pak Budi Gunadi saya kan manggut-manggut. Pak itu bukan karena daerahnya saja, kaum ibunya perlu pembelajaran. Saya melihat ibu-ibu sekarang menggampangkan diri," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya